Sederet Pantangan di Makam Mbah Jenggolo Sang Murid Sunan Kudus

Sederet Pantangan di Makam Mbah Jenggolo Sang Murid Sunan Kudus

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 17 Jan 2022 15:00 WIB
Kompleks makam Mbah Jenggolo di Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kudus, Selasa (11/1/2022).
Kompleks makam Mbah Jenggolo di Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kudus, Selasa (11/1/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Makam seorang murid Sunan Kudus yakni Mbah Jenggolo di Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dikeramatkan warga setempat. Konon ada pantangan bagi peziarah saat ke makam murid Sunan Kudus itu.

Makam Mbah Jenggolo atau yang memiliki nama Sirojuddin berada di sebelah selatan Balai Desa Janggalan. Desa Janggalan berjarak 1,6 kilometer atau ditempuh dengan sepeda motor sekitar empat menit dari pusat Kota Kudus.

Sesampai di kompleks makam Mbah Jenggolo, terdapat pintu masuk yang terbuat dari kayu ukiran. Ukiran tersebut merupakan khas Kota Kudus. Bagian dalam makam Mbah Jenggolo terlihat bersih dan terawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa cerita riil nyata, logika tidak ketemu," kata Kades Janggalan Noor Azis saat berbincang dengan detikcom di balai desa, Selasa (11/1/2022).

Azis menceritakan suatu saat ada seorang penarik pajak yang kelelahan kemudian tertidur di aula balai desa. Namun karena posisi tidurnya membelakangi makam Mbah Jenggolo, penarik pajak itu bermimpi diinjak-injak kuda putih.

ADVERTISEMENT

"Satu dari kejadian di Balai Desa tahun 2000-an, itu ada salah petugas penarik pajak dari kabupaten yang ditugaskan di Desa Janggalan, nah pada saat narik pajak beliau beristirahat di sini ada meja di aula, saking lelah tidur, kaki di selatan, kepala di utara, padahal di sana ada makam (sebelah selatan Balai Desa Janggalan merupakan makam Mbah Jenggolo)," jelas Azis.

"Orang asli Janggalan jangan sampai mancal (posisi makam Mbah Jenggolo). Posisi siang, beberapa menit langsung teriak, lari takutnya katanya diinjak-injak kuda putih," sambung dia.

Tak hanya itu, kata Azis pernah ada seorang yang menantang-nantang saat ke makam Mbah Jenggolo. Seorang itu mencemooh dan bahkan melakukan perusakan di makam Mbah Jenggolo.

"Pernah ada cerita Mbah Jenggolo itu apa, mencemooh merusak sesuatu di makam, habis itu sakit dan meninggal dunia. Itu cerita hingga sekarang," jelasnya.

Azis menjelaskan sosok Mbah Jenggolo merupakan cikal bakal Desa Janggalan. Makam Mbah Jenggolo kini berada di sebelah selatan Balai Desa Janggalan. Biasanya setiap bulan Muharam ada acara buka luwur di makam Mbah Jenggolo.

"Keberadaan dengan Desa Janggalan adalah toleransinya, Mbah Jenggolo cikal bakal berdirinya Desa Janggalan, makamnya bersebelahan selatan Balai Desa Janggalan," ucapnya.

"Di dalam menghormati sejarah di bulan Muharam atau bulan Suro diadakan acara buka luwur, di dalam mengganti luwur pada saat malim Kamis terakhir bulan Muharam," pungkas Azis.

(sip/ams)


Hide Ads