Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, harga cabai di Kota Solo masih tinggi. Meski mengalami penurunan, cabai rawit masih berada di harga Rp 75 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Legi, Sarmi (52), mengatakan sejak lima hari terakhir harga cabai mengalami kenaikan. Harga kemarin bahkan mencapai Rp 80 ribu per kilogram untuk cabai rawit, padahal normalnya Rp 40 ribu per kilogram.
"Cabai rawit sekarang Rp 75 ribu per kilogram, kemarin Rp 80 ribu per kilogram, ini udah turun. Rawit putih turun dari Rp 40 ribu per kilogram, sekarang Rp 38 ribu per kilogram," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarmi mengatakan kenaikan tertinggi di harga Rp 80 ribu per kilogram terjadi hari Selasa (9/12) kemarin. Ia menyebut selain cabai rawit, harga cabai besar juga mengalami kenaikan.
"Paling tinggi di harga Rp 80 ribu per kilogram kemarin. Harga cabai merah besar mengalami kenaikan dari Rp 40 ribu per kilogram jadi Rp 45 ribu per kilogram," ungkapnya.
Sedangkan cabai keriting tetap di harga Rp 70 ribu per kilogram dan cabai besar hijau juga masih sama di harga Rp 25 ribu per kilogram.
Sarmi mengaku tidak tahu kenapa harga cabai bisa tinggi. Namun dia menyebut dari harga belinya juga sudah tinggi sehingga dia menyesuaikan.
"Nggak tahu (penyebab), belinya naik, ya jualnya naik. Tergantung cuaca, cuaca ekstrem ya naik. Biasanya ambil dari Banyuwangi, setiap hari datang, naik sejak lima hari kemarin," tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, mengakui ada peningkatan harga di beberapa komoditas. Menurutnya, Kota Solo menjadi wilayah yang berpotensi mengalami inflasi jelang libur Natal dan Tahun Baru 2026.
"Jadi, menindaklanjuti kondisi yang kita pantau di beberapa hari ini, ada peningkatan harga di beberapa komunitas yang kita. Melihat bahwa ini bisa berpotensi untuk menjadi inflasi. Salah satunya di wilayah Surakarta ini," katanya.
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan yakni cabai. Di mana, harga cabai sekarang diharga Rp 75 ribu per kilogram. Oleh sebab itu pihaknya bersama BI Jateng menggelar operasi pasar.
"Jadi, dengan data itu, kami ini melakukan operasi pasar, intervensi kepada pasar supaya langsung kepada konsumen ya, sehingga ini bisa mempengaruhi kondisi tidak terjadi inflasi yang semakin meningkat," ungkapnya.
"Tadi cek ke dalam untuk komoditas cabai rawit dan cabai besar lainnya itu rata-rata sudah turun. Kemarin Rp 80 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp 75 ribu per kilogram. Kemudian yang lain rata-rata turunlah Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu, seperti itu," sambungnya.
Untuk itu, pihaknya menggelontorkan 5 kuintal cabai rawit dalam operasi pasar komoditas cabai di Pasar Legi. Distanbun menjual cabai rawit Rp 65 ribu per kilogram.
"Kita melihat bahwa mungkin nanti setelah dilakukan intervensi pasar seperti ini, harga akan semakin terkendali. Hari ini kita 5 kuintal, seperti dilihat di situ ada Rp 65 ribu per kilogram. Kita gelar sampai melihat kondisinya ya," pungkasnya.
(alg/apu)











































