Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan pengecekan stok beras di Kota Semarang. Saat berada di Pasar Bulu, Amran dicurhati pedagang yang merasa ribet dengan aplikasi untuk membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Amran menanyai sejumlah pedagang beras di pasar yang berada tidak jauh dari Tugu Muda Semarang itu. Saat tiba di kios milik Siti, dia mendapat keluhan soal aplikasi KlikSPHP yang membuatnya kesulitan karena usianya sudah tua. Memang ada petugas Bulog yang akan membantu, tapi harus menunggu giliran karena petugas juga ke pasar-pasar yang lain.
"Terima kasih karena dengan adanya beras ini (SPHP) harganya stabil. Tapi pembeliannya pakai aplikasi, nunggu petugas datang dulu, padahal petugas juga ke pasar lain," kata Siti, Sabtu (23/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengeluhkan soal aturan yang diberlakukan mulai awal Agustus 2025 yang mengharuskan pedagang melaporkan hasil penjualan setiap hari lewat aplikasi. Menurutnya hal itu merepotkan.
"Kita tiap hari harus lapor. Kan kita sudah bayar, memangnya kita tahanan luar," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Amran menjelaskan akan menghubungi pihak terkait yaitu Bappenas agar disederhanakan. Terkait laporan setiap hari, dia berupaya ada relaksasi.
"Akan telepon kepala Bappenas supaya disederhanakan. Inilah tujuan turun, jadi tahu persis," jelas Amran yang didampingi Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani.
"Tadi keluhan memang birokrasi. Misal nanti satu pasar satu yang verifikasi. Yang kedua tidak usah laporan harian, seminggu sekali. Kita ambil titik tengah, konsumen senang dan bisa dimonitor dengan baik, kita mau yang terbaik," imbuhnya.
Sementara itu terkait hasil tinjauan pasar, Amran mengatakan stok beras aman dan harga stabil. Dia menegaskan pemerintah sudah berupaya setop impor dan meningkatkan cadangan beras sehingga harga stabil bahkan lebih rendah dari tahun kemarin.
"Kita bersyukur stok tinggi, kedua, harga sekarang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dulu kita impor 3,4 juta ton, tahun 2023 impor 7 juta ton. Sekarang tidak impor di saat negara lain kesulitan beras. Jadi jangan diframing macem-macem, pemerintah sudah kerja keras. Mampu setop impor secepatnya. Yang kita syukuri itu tidak impor kemudian harga mulai turun, stok 4 juta ton," tegasnya.
Dia juga menjelaskan ada keluhan juga soal omzet dari pedagang yang terpengaruh operasi pasar yang masif digelar. Namun ia menjelaskan hal itu untuk mengendalikan gejolak harga.
"Ada keluhan sedikit karena omzet yang di dalam berkurang. Ini keluhan pedagang permintaan jangan operasi pasar di luar terus. Tapi ini demi menjaga harga ke konsumen," katanya.
(rih/ahr)