Para direksi dan komisaris BUMN yang menikmati tantiem jadi sorotan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato Rancangan Undang-undang APBN 2026 dan Nota Keuangan.
Dilansir detikFinance, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tantiem adalah bagian keuntungan perusahaan yang dihadiahkan kepada karyawan.
Menurut Peraturan Menteri BUMN Nomor 2 Tahun 2009, tantiem adalah penghargaan tahunan bagi anggota direksi, dewan komisaris, atau dewan pengawas BUMN apabila perusahaan meraih laba, atau tetap diberikan bila terjadi peningkatan kinerja meski perusahaan merugi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiem-nya Rp 40 miliar setahun," kata Prabowo di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Menurut Prabowo tantiem itu hanya akal-akalan saja. Selain mengkritik keras soal tantiem, Prabowo juga memangkas jumlah komisaris BUMN.
"Saya potong setengah komisaris paling banyak 6 orang kalau bisa cukup 4 atau 5 dan saya hilangkan tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti Tantiem itu, itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah asing supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem," ujar Prabowo.
Prabowo juga memerintahkan Danantara untuk menyetop tantiem, termasuk kepada direksi.
"Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi, dan untungnya harus untung benar jangan untung akal-akalan," tegasnya.
"Jadi direksi dan komisaris kalau keberatan, tidak bersedia tidak menerima Tantiem, berhenti! Banyak anak-anak muda yang mampu yang siap menggantikan mereka," sambung Prabowo.
Baca juga: Bupati Sudewo Menghilang Usai Digoyang Demo |
(dil/afn)