Harga Beras Naik, Pedagang Pasar Puri Pati Sambat Sepi Pembeli

Harga Beras Naik, Pedagang Pasar Puri Pati Sambat Sepi Pembeli

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 23 Jul 2025 13:36 WIB
Pedagang beras di Pasar Puri Pati, Rabu (23/7/2025).
Pedagang beras di Pasar Puri Pati, Rabu (23/7/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Pati -

Harga beras di Pasar Puri Kabupaten Pati mengalami kenaikan sejak dua bulan yang lalu. Imbas adanya kenaikan ini, pedagang mengaku sepi pembeli.

Hal ini seperti di kios sembako milik Andik yang ada di Pasar Puri Pati, Rabu (23/7). Suasana di depan pasar nampak lengang. Ada pembeli namun hanya satu dua saja.

Andik mengaku dua bulan belakangan ini harga beras mengalami kenaikan. Semula harga beras kisaran Rp 10 ribu sampai dengan Rp 13 ribu tergantung dengan kualitas beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan 25 persen, yang dulu eceran kisaran Rp 12 ribu bahkan yang murah Rp 10 ribu dan yang terbaik itu Rp 13 ribu per kilogram," jelasnya kepada wartawan ditemui di kiosnya Pasar Puri Pati, Rabu (23/7/2025).

Sekarang kata dia harga beras mengalami kenaikan. Seperti harga beras mulai dari Rp 13 ribu sampai dengan Rp 17 ribu tergantung jenis berasnya.

ADVERTISEMENT

"Yang dulu bisa jual premium Rp 12 ribu yang bagus itu Rp 13 ribu sudah kualitas super, kalau sekarang kualitas super Rp 15 ribu, yang jenis beras biasa itu sudah Rp 14 ribu per kilogram. Sekarang Rp 13 ribu itu sudah dengan kualitas terbaik," terang dia.

Dampaknya kata dia permintaan beras di kiosnya menurun. Biasanya saat normal ada sekitar 3 sampai 5 kuintal beras terjual setiap hari.

"Sekarang 1 kuintal itu susah. Ini terjadi sejak dua bulan belakangan ini," ujarnya.

Pedagang beras lainnya Isma mengamini jika harga beras belakangan mengalami kenaikan. Harga beras di kiosnya mulai dari Rp 13 ribu sampai Rp 17,5 ribu per kilogram dengan kualitas terbaik.

"Untuk sekarang memang ada kenaikan, jenis beras biasa itu Rp 13,5 ribu per kilogram, untuk kualitas yang wangi mencapai rp 17,5 ribu, kenaikan harga ini sejak sebulan belakangan ini," jelasnya.

Hanya dia tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan ini. Yang jelas, kata dia petani saat ini masih sedikit yang panen padi.

"Kalau penyebab kurang tahu, mungkin karena masih sedikit yang panen," jelasnya.




(apl/dil)


Hide Ads