Exit tol Jogja-Bawen awalnya direncanakan dibangun di kawasan Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Namun, rencana itu harus diubah dan pintu keluar harus digeser sejauh hampir 1 kilometer.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Jalan Tol Jogja-Bawen, Muhammad Fajri Nukman, mengungkapkan bergesernya exit tol karena Pabelan masuk Subkawasan Pelestarian atau SP 2 Borobudur.
Dikatakan Fajri, gerbang tol akan digeser sejauh 800 meter. Nantinya, pintu keluar bakal ditempatkan ke arah Kota Magelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Alasan pergeserannya kenapa) Di titik pertigaan itu masuk wilayah (SP 2) kawasan super prioritas Borobudur. Yang untuk segala kegiatan di situ harus mendapatkan persetujuan UNESCO. Kemarin memang ya karena hal tersebut (izin UNESCO) sehingga tidak bisa dilaksanakan konstruksi di lokasi tersebut," kata Fajri kepada wartawan di sela-sela pembayaran UGR di Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Selasa (15/7/2025).
"Nah penloknya itu nanti setelah dokumen perencanaan pengadaan tanah selesai kami susun. Nanti dari Kementerian PU mengajukan penlok ke Pak Gubernur Jawa Tengah. Yang jadi prioritas kami yaitu exit Pabelan itu karena seksi II kan dari Seksi Satu kan sekarang sudah konstruksi," sambungnya.
Fajri menambahkan, secara umum informasi mengenai teknis exit tol Pabelan sudah diterima pihaknya.
"Hanya saja setelah tahap teknis, selanjutnya adalah tahap penyusunan perencanaan pengadaan tanah," katanya.
Tahun Ini Konstruksi Masuk Seksi II
Fajri melanjutkan, untuk tahun ini, pembangunan sudah direncanakan menuju Seksi II. Diketahui, Seksi II pintu keluarnya di Pabelan.
"Jadi memang exit Pabelan ini menjadi prioritas juga untuk segera dibebaskan," ujarnya.
"Untuk konstruksi baru seksi I dan VI. Dari Jogja sampai dengan Banyurejo, kemudian dari Bawen sampai Ambarawa," pungkasnya.
(apu/apu)