Pengelola Jalan Tol Jogja-Solo hingga kini masih menggratiskan segmen Klaten-Prambanan untuk para pengguna. Ruas ini sudah dioperasikan sejak awal bulan ini.
"Untuk tarif belum terbit jadi masih gratis. Jadi untuk Klaten-GT Prambanan masih belum bertarif," jelas Manager SDM dan Umum PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Mia Tarigan saat diminta konfirmasi detikJateng, Selasa (22/7/2025) siang.
Dijelaskan Mia, secara resmi segmen Klaten-Prambanan memang sudah dioperasikan. Hanya saja pengguna masih bisa mengaksesnya secara gratis lantaran aturan dari Kementerian Pekerjaan Umum mengenai tarifnya belum diterbitkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini SK tarif belum terbit dari kementerian, kita masih menunggu," ungkap Mia.
Terpisah, Humas PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rachmat Jesiman menyatakan hal senada. Segmen Klaten sampai GT Prambanan masih belum berbayar.
"Saat ini Tol Klaten- Prambanan masih belum bertarif atau masih gratis," jelas Rachmat kepada detikJateng.
"Kami PT Jasamarga Jogja Solo mengajak masyarakat untuk memanfaatkan segmen ini dengan bijak. Pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi prima tetap pastikan saldo e tol cukup apabila akan melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya, ikuti arahan petugas di lapangan taati rambu di jalan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, jalan tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan resmi beroperasi. Diperkirakan peraturan tentang tarif akan terbit sekitar 2 pekan setelah peresmian.
"Hari ini sudah beroperasi secara penuh tapi belum bertarif. Jadi untuk tarifnya kami masih menunggu keputusan menteri tentang tarif yang saat ini masih pembahasan di Kementerian PU," jelas Direktur Utama PT JMJ (Jasamarga Jogja Solo), Rudy Hardiansyah, Rabu (2/7/2025) di exit tol Prambanan.
Dia juga belum bisa memastikan kapan kebijakan tarif tol tersebut bakal diketok. Diperkirakan surat keputusan menteri soal tarif selesai satu atau dua minggu ke depan.
"Insyaallah sekitar satu atau dua minggu ke depan karena memang ada prosedur yang harus dilalui. Tapi karena ini sambungan dari segmen sebelumnya jadi kita sudah ada angka tarif per kilometer yang akan menjadi rujukan untuk segmen ini," papar Rudy.
(ahr/dil)