Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Klaten menutup operasionalnya. Penutupan itu membuat para nasabah bingung, sebab sebelumnya tak ada sosialisasi.
Di kantor pusatnya yang berada di jalan Klaten-Jatinom, Kecamatan Ngawen, Klaten, pintu kantor dikunci rapat. Di kantor berlantai dua itu sama sekali tidak ada aktivitas.
Di pintu terali besinya terpasang selembar kertas pengumuman yang dibuat direksi. Pengumuman itu berisi informasi bahwa sejak 19 Juni BKK Klaten menyetop operasinya sementara waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada semua nasabah kami beritahukan bahwa operasional PD BKK KLATEN dihentikan sementara waktu mulai tanggal 19 juni 2025 hingga waktu yang tidak ditentukan sambil menunggu keputusan Pemegang Saham (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Klaten).
Keputusan ini diambil karena perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan yang signifikan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk melanjutkan kegiatan operasional. Pemegang saham (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Klaten)
berkomitmen akan menyelesaikan permasalahan PD. BKK KLATEN.
Kepada semua nasabah diharap menunggu keputusan lebih lanjut. Untuk informasi lebih lanjut bias menghubungi BAGIAN PEREKONOMIAN SETDA KABUPATEN KLATEN dan BIRO PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI JAWA TENGAH. Demikian Kami sampaikan agar menjadikan maklum dan mohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan kami.
Klaten, 25 Juni 2025," bunyi pengumuman sebagaimana dikutip detikJateng, Kamis (26/6/2025).
Tidak hanya di kantor pusatnya, di beberapa cabang tingkat kecamatan kondisinya juga sama. Di cabang Jatinom pintu juga tertutup rapat, tidak ada aktivitas dan tertempel pengumuman serupa.
Di Kecamatan Klaten Selatan di tepi jalan Jogja-Solo kondisi kantornya juga sama. Tertutup rapat dan tertempel pengumuman serupa dengan di kantor pusatnya.
Nasabah Bingung
Nasabah PD BKK warga Kecamatan Kemalang, Wuryanto mengatakan penutupan itu membuat bingung. Warga yang menjadi nasabah kemarin berkumpul saling bertanya.
"Kemarin warga kumpul ya mereka bertanya-tanya. Mestinya penutupan itu ada sosialisasi, penjelasan, atau diberi call center untuk masyarakat meminta informasi, bukan cuma pengumuman tutup," ungkap Wuryanto kepada detikJateng.
Apalagi, sambung Wuryanto, banyak warga Kecamatan Kemalang yang menjadi nasabah. Mulai dari warga sampai lembaga-lembaga kemasyarakatan.
"Nasabahnya di sini banyak, ada warga perorangan, koperasi dan lembaga. Bahkan informasinya ada yang dananya sampai Rp 700 juta," jelas Wuryanto.
Konfirmasi Pemkab Klaten
Kabag Perekonomian Pemkab Klaten, Tommy Sila Aditama membenarkan penutupan operasional PD BKK Klaten tersebut. Dia sendiri belum tahu BKK Klaten akan ditutup sampai kapan.
Tommy menyampaikan akibat penutupan ada beberapa warga nasabah yang datang ke Bagian Perekonomian Pemkab Klaten. Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang.
"Kita sudah koordinasi dengan provinsi, supaya masyarakat diimbau tenang. Kami dari pemerintah semoga segera ada solusi yang terbaik. Belum tahu penutupan sampai kapan. Yang jelas karena kondisi, dan ini sudah dilaporkan ke provinsi," kata Tommy saat diminta konfirmasi detikJateng.
"Kapan itu jajaran direksi sudah diundang. Hari ini pemerintah kabupaten dan direksi diundang ke provinsi," imbuh dia.
Tommy menyatakan saham PD BKK Klaten mayoritas dipegang Pemprov Jateng. Sedangkan saham Pemkab Klaten hanya 36 persen.
"Hanya 36 persen saham. Untuk penyebabnya apa ya masih menunggu audit," pungkas Tommy.
(afn/dil)