Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan pihaknya berupaya melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) di Uni Emirat Arab, imbas perang Iran-Israel. Pengiriman PMI ke UEA juga ditunda.
Hal itu diungkapkan Abdul Kadir di Undip saat ditanya terkait langkah yang diambil menyikapi perang Iran dan Israel, termasuk Qatar karena pangkalan militer AS di sana menjadi sasaran Iran. Komunikasi dengan kedutaan sudah dilakukan Kementerian P2MI untuk menjamin keselamatan pekerja di sana.
"Iya banyak pertanyaan soal itu ke saya, ini Dirjen Perlindungan sudah saya minta untuk koordinasi dengan kedutaan besar Qatar dan sudah melakukan mitigasi. Intinya kami hadir melindungi, menjaga PMI yang ada di negara UEA, sekutunya Amerika, termasuk Qatar itu," kata Abdul Kadir usai meresmikan Migrant Center di Undip Semarang, Kamis (26/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditanya terkait nasib para calon PMI yang akan berangkat ke Timur Tengah, Abdul menegaskan saat ini ada beberapa yang ditunda dulu terutama Uni Emirat Arab (UEA).
"Sementara kita hold dulu untuk ke daerah Uni Emirat Arab terutama. Kalo pekerja sektor domestik sudah kita larang sejak 2011," jelasnya.
Dikutip dari detikNews, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari daerah konflik Iran-Israel. Sebanyak 11 WNI sebelumnya tiba di Tanah Air setelah evakuasi gelombang pertama dari Iran. Total, 97 WNI dievakuasi gelombang pertama dari Iran melalui jalur darat ke Baku, Azerbaijan.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengimbau semua pihak tidak khawatir terkait nasib WNI di wilayah konflik Israel-Iran. Menurut Dasco, pemerintah menyiapkan langkah terbaik dalam menyelamatkan WNI.
"Ya, kami mengimbau kepada warga negara Indonesia untuk tetap tenang, pemerintah terus berkomunikasi dan meng-update kabar WNI di Iran dan akan terus melakukan evakuasi secara bertahap," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/6).
(dil/rih)