Migrant Center dibuka di Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang. Di Migrant Center, mahasiswa dan masyarakat umum bisa mendapat informasi seputar kerja di luar negeri dan juga pelatihan termasuk dalam hal kemampuan bahasa.
Dibukanya Migrant Center juga menggandeng Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI). Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pusat informasi dan pelatihan ini merupakan yang pertama dibuka di lingkungan universitas.
"Ini adalah Migrant Center pertama di universitas kerjasama kementerian P2MI dan Undip. Migrant center suatu layanan yang di dalamnya terintegrasi vokasi yang komplit. Jadi ada informasi tentang seluk beluk pekerja migran, ada jabatan kerja, gaji negara tujuan, cara proses ini disampaikan di sana semua," kata Abdul Kadir seusai kuliah umum dan meresmikan Migrant Center di Undip, Kamis (26/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, berbagai pelatihan juga disediakan sesuai dengan pekerjaan dan negara tujuan. Pelayanan lain juga disediakan seperti tes kesehatan untuk calon pekerja migran.
"Di sini akan ada pelatihan bahasa, pelatihan skill dan sertifikasi, soft skill, ada budaya negara tujuan. Kita ingin memperbaiki layanan dengan cara membangun migrant center karena selama ini orang pemeriksaan kesehatan jauh, biasanya di kabupaten seberang atau di provinsi sebelah, SKCK-nya harus ke Mabes. Sekarang harus kita jadiin satu di satu titik agar mudah, murah, dan terhindar dari calo," tegas Abdul.
"Di Undip karena dia siap, punya fakultas vokasi, rektornya mau bekerja sama. Jawa Tengah basis kedua kantong PMI (pekerja migran Indonesia) setelah Jatim," imbuhnya.
Ia berharap Migrant Center bisa mencegah kurangnya informasi kepada para calon PMI sehingga bisa berangkat secara legal dan mendapat perlindungan. Dia juga membenarkan cukup banyak pekerja Indonesia di luar negeri yang berangkat secara ilegal.
"Ya betul-betul (banyak yang berangkat secara ilegal) karena banyak calo dan mereka tidak banyak informasi dan kurang pemahaman hukum," tegasnya.
Rektor Undip, Suharnomo menambahkan bahwa Migrant Center bisa dimanfaatkan tidak hanya oleh mahasiswa Undip. Lokasinya ada di gedung Sekolah Vokasi Undip, Jalan Gubernur Mochtar, Kota Semarang.
"Ini bagus ya untuk anak-anak kita. Semua, tidak hanya Undip, sehingga mereka bisa bekerja di luar negeri, ini jadi solusi. Lokasi di sekolah vokasi, karena di sana yang paling ready," kata Suharnomo.
(dil/afn)