Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat progress fisik proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km sudah mencapai 44,26%. Tol ini diharap bisa mengurangi beban Jalan Pantura yang sudah sangat padat dan sering macet.
"Jalan tol ini mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan," kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam unggahan Instagram @kementerianpu, Sabtu (21/6/2025), dilansir dari detikFinance.
Dody menjelaskan Tol Semarang-Demak nantinya akan terintegrasi dengan tanggul laut atau giant Sea Wall. Nantinya tanggul laut itu akan berfungsi untuk menanggulangi rob yang kerap terjadi di Semarang dan sekitarnya serta kawasan industri Terboyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruas tol ini memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
"Selain membangun jalan tol terintegrasi tanggul laut, Kementerian PU juga membangun sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin Tahap 1 di Semarang yang akan mereduksi banjir seluas 4.429 ha di tiga kecamatan, melindungi sekitar 254 ribu jiwa atau 119 ribu KK," terang Kementerian PU dalam unggahan itu.
Diketahui, pembangunan Seksi 1 Jalan Tol Semarang-Demak ini terbagi menjadi 3 paket pekerjaan. Di mana untuk paket 1A sudah terealisasi 65,92%, paket 1B sudah terbangun 42,97%, dan paket 1C sudah mencapai 22,77%.
Selain itu dibangun juga dua kolam retensi di Tol Semarang-Demak Seksi 1C, yakni Kolam Retensi Terboyo seluas 189 ha dengan tanggul 6,55 km. Sementara Kolam Retensi Sriwulan seluas 28 ha dan panjang tanggul 2,10 km.
(afn/afn)