Pabrik Panel Surya Terbesar Indonesia Diresmikan di Kendal

Pabrik Panel Surya Terbesar Indonesia Diresmikan di Kendal

Saktyo Dimas R - detikJateng
Kamis, 19 Jun 2025 14:49 WIB
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat melihat-lihat pabrik panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia (PT TMAI) di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Kamis (19/6/2025).
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat melihat-lihat pabrik panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia (PT TMAI) di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Kamis (19/6/2025). Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng
Kendal -

Pabrik sel surya dan modul surya terintegrasi, PT Trina Mas Agra Indonesia (PT TMAI) resmi beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ini disebut pabrik panel surya terbesar di Indonesia.

Peresmian dilakukan Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (19/6/2025). Pabrik ini merupakan hasil kolaborasi dari Trina Solar Co Ltd, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Sinarmas Group), PT PLN Indonesia Power Renewable, dan PT Agra Surya Energy.

Agus menyatakan, hadirnya PT TMAI merupakan salah satu upaya meningkatkan program penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Ia menyebut proyek ini menjadi tonggak penting dalam mendukung transisi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tonggak penting bagi dunia industri, di mana kehadiran pabrik solar sel terbesar di Indonesia telah hadir dan mulai beroperasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Hadirnya PT TMAI juga mendukung program peningkatan penggunaan energi terbarukan di Indonesia melalui penguatan rantai produksi panel surya dalam negeri," kata Agus Gumiwang.

Menperin menjelaskan berdasarkan data dari Institute for Essential Services Reform per Juni 2024, kapasitas produksi modul surya dalam negeri meningkat sebesar 2,3 persen. Namun, efisiensi dan daya saing harga produk lokal masih kalah dibandingkan dengan produk impor.

ADVERTISEMENT

"Harga PLTS lokal itu masih tinggi, sekitar 30-45 persen lebih tinggi kalau dibandingkan impor dan tentunya ini yang menjadi perhatian pemerintah," jelasnya.

Agus menerangkan, salah satu yang menjadi penyebabnya adalah belum adanya modul surya dalam negeri yang memiliki sertifikat KIR 1, yang menyebabkan sulitnya akses pembiayaan dari lembaga keuangan. Ia kemudian menyinggung PT TMAI yang sudah mengantongi sertifikat KIR 1

"Belum adanya sertifikat KIR 1 yang dimiliki perusahaan lain menjadi penyebab sulitnya akses pembiayaan dari lembaga keuangan. Saya ucapkan selamat untuk TMAI yang telah mendapatkan sertifikat KIR 1," terangnya.

Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), Lokita Prasetya, berujar pabrik ini mempunyai nilai investasi mencapai Rp 1,triliun. Selain itu, pabrik ini juga mampu menyerap 640 tenaga kerja.

"Nilai investasinya lebih dari Rp 1,5 triliun. Tentunya pabrik ini mampu menyerap 640 tenaga kerja. Dan juga menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja khususnya di teknologi produksi sel surya dan modul," kata Lokita Prasetya kepada detikJateng.

Lokita memaparkan panel surya sebesar 1000 Mega Watt ini telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas produksi 720 watt peak per panel.

"Kapasitas produksi 720 watt peak per panel inilah yang menjadikan salah satu panel surya terbesar di Asia dan dunia, dan paling efisien untuk pembangkit listrik. Saat ini sudah beroperasi 1000 mega watt," jelasnya.

"Nantinya akan memproduksi 1 gigawatt peak per tahun dan targetnya hingga 3 Giga Watt," sambungnya.

Adapun produk yang akan dihasilkan berupa fotovoltaik (Photovoltaic Solar Panel) dengan teknologi termutakhir i-TOPCon Advanced tipe-n. Teknologi i-TOPCon Advanced ini merupakan generasi baru yang dapat menghasilkan efisiensi produksi potensial sebesar 26 persen dengan daya panel surya yang dihasilkan mencapai hingga 720 Wp per panel dengan dan efisiensi tertinggi di kelasnya mencapai 23,2%,"

Lokita menambahkan keunggulan dari panel surya yang diproduksinya karena daya yang dihasilkan mencapai 720 Wp per panel, efisiensi tertinggi di kelasnya, yakni mencapai 23,2% kualitasnya dan bergaransi puluhan tahun.

"Tadi sudah saya sampaikan bahwa dengan kapasitas daya sampai 720 Wp per panel, tingkat efisiensi yang tinggi mencapai 23,2%, kualitasnya yang bagus dan garansi puluhan tahun itulah yang menjadi keunggulan produk kami," tambahnya.

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berujar beroperasionalnya pabrik panel surya membawa angin segar bagi perkembangan industri di Jawa Tengah.

"Ini angin segar bagi perkembangan industri di Jawa Tengah bahwa pabrik panel surya terbesar di Indonesia bahkan dunia telah beroperasi," tutur Luthfi.

Luthfi pun mengajak agar para investor asing khususnya China mau berinvestasi di Jawa Tengah karena Pemerintah Jawa Tengah memberikan kemudahan para investor untuk berinvestasi.

"Rugi kalau investor China tidak berinvestasi di Jawa Tengah. Kami sudah berikan kemudahan kalau mereka mau berinvestasi di sini," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads