PT Pegadaian mengungkap transaksi gadai emas mendominasi hingga 90 persen. Namun, ada pula barang jaminan lainnya mulai dari gamelan dan traktor.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Business Support PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Tyas Ari Hidayat, di Hotel Santika Premiere, Kecamatan Semarang Tengah.
Ia menyebut, dari seluruh transaksi gadai yang tercatat di wilayah Jateng dan Jogja, sekitar 85-90 persen barang gadai didominasi emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari bisnis gadai, yang paling dominan digadai masyarakat, 85-90 persen emas," kata Tyas di Hotel Santika Premiere, Rabu (18/6/2025).
Kendati demikian, Tyas mengatakan PT Pegadaian masih menerima barang gadai lainnya. Sebagai andalan masyarakat untuk mendapatkan dana cepat, PT Pegadaian pun menerima barang-barang unik.
"Daerah pertanian seperti di Sragen, Brebes, kami bahkan menerima pompa air, traktor dan sebagainya. Jadi kami masih ada misi sosial yang mau membantu masyarakat yang membutuhkan dana cepat," terangnya.
Kerap kali petani rutin menggadaikan emas hingga alat bertani untuk memulai musim tanam. Saat musim tanam di Brebes, kata Tyas, mesin pompa yang dijadikan barang gadai bisa mencapai 300-500 unit.
Begitu panen tiba, petani kemudian menebus kembali barang mereka dan menggadaikannya lagi di musim tanam berikutnya.
"Di area Solo, Sukoharjo, mereka terima gamelan seperangkatnya, dari gong dan segala macamnya. Jadi unik sekali untuk barang jaminan yang kami terima terutama di Jawa Tengah," lanjutnya.
Sementara di daerah dengan banyak perguruan tinggi, PT Pegadaian menerima banyak barang jaminan berupa laptop, ponsel, saat mendekati waktunya mahasiswa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Jelang Ramadan hingga Lebaran, Pegadaian juga dibanjiri pengusaha yang menggadaikan emas untuk operasional, termasuk membayar Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawannya.
"Biasanya pengusaha ramai menggadaikan emas jelang Ramadan. Banyak yang buka usaha dadakan seperti jualan takjil," kata dia.
"Siklusnya muter terus. Pengusaha besar gadai emas untuk bayar THR, karyawan yang menerima THR menebus emasnya untuk kebutuhan Lebaran," tambah Tyas.
Pada momentum Ramadan dan Lebaran 2024 lalu, ia menyebut total transaksi gadai di wilayah Jateng-Jogja mencapai Rp 500 miliar, dengan sekitar Rp 450 miliar di antaranya berasal dari produk gadai emas.
(apu/afn)