Biro Haji dan Umroh Fatimah Zahra Semarang mengalami kerugian hampir Rp 5 miliar setelah visa Haji Furoda tidak terbit. Sebagian calon jamaah Haji Furoda akhirnya diminta mengalihkan untuk keberangkatan Umroh.
Firdaus Mohammad Adam selaku General Manajer Fatimah Zahra mengatakan pihaknya telah menjanjikan untuk memberangkatkan 37 jemaah untuk haji furoda. Pihaknya juga sudah mengeluarkan banyak biaya untuk rencana pemberangkatan tersebut.
"Ada 37 calon Jamaah Haji Furoda gagal berangkat dari kami. Kerugian pasti ada, hampir Rp 5 miliar," kata Firdaus saat melepas keberangkatan Jamaah Haji Khusus di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Sabtu (31/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerugian pun dialami karena pembayaran tiket pesawat, bus, dan hotel di tanah suci sudah dibayar. Dia berjanji untuk menanggung kerugian itu dan tidak membebankan kepada calon jemaah.
"Pasti (rugi),karena semua tiket penerbangan, hotel , bus sudah payment semua, itu tidak kita bebankan ke jamaah," jelasnya.
Firdaus juga menjelaskan sudah melakukan sosialisasi terkait batalnya pemberangkatan haji furoda kepada para calon jemaah. Pihaknya menawarkan refund uang muka atau down payment (DP) kepada calon Jamaah Haji Furoda yang batal berangkat.
Meski demikian, pihak biro Fatimah Zahra juga membuka peluang untuk mengalihkan ke haji Khusus atau Umroh.
"Kepada jemamah kita sudah mengeluarkan surat, kita buat statement, visa dinyatakan tidak keluar. Refund jamaah sudah tawarkan beberapa opsi yaitu kembalikan refund uang 100 persen. Ada opsi kedua alihkan ke Haji Khusus atau ada yang mau berangkatkan umrah. Sudah ada konfirmasi diberangkatkan umrah 10 orang," kata Firdaus.
Firdaus juga menghimbau masyarakat agar lebih memilih Haji Khusus atau ONH Plus dibanding Haji Furoda. Berdasarkan pengalaman memberangkatkan haji furoda sejak 2019, sempat terjadi hal serupa tahun 2022 namun akhirnya visa keluar pada H-1 pemberangkatan.
"Kami harapkan calon jamaah dimanapun yang ingin lakukan pendaftaran haji baiknya daftar di haji khusus, tidak mengharapkan haji furoda," jelas Firdaus.
"Kami jalan Furoda sejak 2019 dan tahun 2022 pernah alami hal serupa tapi H-1 visa keluar. Kalau sekarang ya kita pikirkan lagi. Ini risiko bisnis, kalau mau untung harus siap rugi," tegasnya.
Terkait biaya haji furoda, Firdaus menjelaskan sekitar USD 13.900 untuk visanya saja, sedangkan paketnya sekitar USD 16.950. Namun ia menegaskan Haji Furoda tidak sama dengan Haji Khusus dalam fasilitasnya. Harga yang lebih tinggi disebabkan karena percepatan visa sehingga bisa langsung berangkat.
"Furoda sejatinya hanya percepatan visa, fasilitas pasti berbeda karena Maktab Haji Furoda dan Haji Khusus berbeda. Haji Khusus jarak lebih dekat dari lempar jumroh, Haji Furoda lebih jauh . Yang membuat mahal karena biaya visa mempercepat, atau cepat berangkat. Jadi banyak salah persepsi Haji Furoda mewah dan VIP, hanya nama visa yang didapat lebih cepat. Untuk fasilitas maktab di sana berbeda," jelas Firdaus.
Sementara itu Firdaus menjelaskan untuk keberangkatan Haji Khusus tidak ada masalah. Hari ini kloter ketiga atau terakhir sudah diberangkatkan.
"Kita ada tiga kloter, total semua jamaah ada 267. Ini kloter ketiga, hari terakhir karena tanggal 4 Zulhijah hari terakhir untuk jamaah haji masuk ke tanah suci," tegasnya.
Salah satu jamaah Umroh Haji Khusus Fatimah Zahra yaitu Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman. Dia mengatakan memang memilih haji Khusus dibanding furoda meski tetap ada masa tunggu selama tujuh tahun. Ia juga sempat mendapat laporan dari warganya soal gagal berangkat haji furoda.
"Kalau saya furoda nggak lah. Terbukti sekarang furoda jadi dinamika. Semoga ini jadi bahan evaluasi," kata Sukirman.
(alg/ahr)