Banyak hotel di Jakarta mengalami kerugian akibat merosotnya okupansi. Hal tersebut menyebabkan fenomena banyaknya hotel di Jakarta yang dijual dengan harga murah.
Lantas, tim detikProperti menelusuri fenomena tersebut. Di situs jual beli properti ditemukan beberapa bangunan hotel yang dijual cepat, bahkan murah di Jakarta.
Seperti halnya sebuah hotel 9 lantai yang terdiri dari 84 kamar dengan luas bangunan 3.500 meter persegi dan luas tanah 866 meter persegi di kawasan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jual Cepat!! Murah!! Hotel Siap Operasi Di Jakarta Pusat," tertulis dalam suatu situs jual beli properti dikutip dari detikProperti, Kamis (29/5/2025).
Hotel 9 lantai itu dijual seharga Rp 92 miliar, angka tersebut pun masih dapat dinego. Di kolom deskripsi tertulis untuk harga jual awal senilai Rp 103 miliar. Namun harga tersebut merosot dua kali lipat.
Ada pula hotel 63 kamar dengan luas bangunan 3 ribu meter persegi dan luas tanah 560 meter persegi di kawasan Senen, Jakarta Pusat yang dijual cepat. Hotel itu dijual dengan harga Rp Rp 47,5 miliar dan masih bisa dinego.
Sebuah hotel bintang 3 juga dijual murah dan cepat di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Hotel 7 lantai tersebut memiliki 88 kamar, luas bangunan 4.632 meter persegi, dan luas tanah 1.867 meter persegi.
Bahkan, hotel tersebut dijual sangat murah senilai Rp 40 miliar di bawah nilai jual objek pajak (NJOP).
Tak hanya itu, satu unit hotel bintang 2 di Pademangan, Jakarta Utara, juga dijual jauh dari harga NJOP senilai Rp 50 miliar dan bisa dinego. Adapun harga NJOP hotel itu disebutkan senilai Rp 170 miliar.
Hotel bintang 2 itu memiliki 110 kamar dengan luas bangunan 6.036 meter persegi, dan luas tanahnya 5.775 meter persegi.
Di Menteng, Jakarta Pusat, terdapat hotel yang memiliki 100 kamar dijual cepat seharga Rp 130 miliar tanpa nego.
Bangunan hotel ini memiliki 9 lantai dengan basement. Luas bangunannya 27.000 meter persegi dan tanahnya 3.000 meter persegi.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) mengungkapkan banyak gedung hotel dijual di wilayah Jakarta.
Ketua BPD PHRI DK Jakarta, Sutrisno Iwantono, mengatakan industri hotel saat ini dalam masa krisis hingga menyebabkan beberapa pemilik memilih menjual properti tersebut. Iwanto banyak menemukan fenomena tersebut saat membuka sejumlah situs jual beli properti daring.
"Kalau yang melapor (ke PHRI DK Jakarta) belum ada ya, tetapi kalau kita lihat angka-angka di situs jual properti online, itu yang jualan gedung hotel itu sudah banyak sekali. Artinya, mereka kesulitan untuk mengelola," kata Iwantono dalam konferensi pers online bersama PHRI DK Jakarta, Senin (26/5).
Dia menilai, hal tersebut terjadi karena adanya tren penurunan tingkat hunian pada triwulan pertama 2025. Selain itu, pengusaha hotel kudu menanggung biaya operasional yang semakin mahal di tengah tingkat hunian hotel yang semakin merosot beberapa bulan terakhir.
Hasil survei terbaru Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI DK Jakarta pada April 2025 terhadap anggotanya menunjukkan 96,7% hotel melaporkan penurunan tingkat hunian. Hal itu menyebabkan banyak pelaku usaha terpaksa mengurangi karyawan dan menerapkan berbagai strategi efisiensi.
"Ini karena adanya pengetatan anggaran, sebagaimana kita tahu hotel-hotel itu memang salah satu sumber penting mulai dari hunian kamar, (ruang) meeting, juga restoran itu berasal dari pemerintah," ujar Iwantono.
(ams/ahr)