Respati menyebut penutupan ini untuk melindungi konsumen hingga menjaga kerukunan umat beragama di Solo. Selama penutupan, Respati akan melakukan asesmen sertifikasi produk.
"Ini untuk menjaga kerukunan umat beragama satu, kedua perlindungan konsumen, itu yang paling penting. Konsumen itu dilindungi haknya untuk mengetahui barang apa yang dijual sesuai dengan keterangan yang ada," katanya ditemui usai sidak Ayam Goreng Widuran, Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut, Respati sendiri tidak bertemu dengan pemilik saat melakukan sidak. Meski begitu, ia mengaku sempat berbincang melalui telepon dan pemilik setuju adanya penutupan sementara itu.
"Tadi sempat telepon juga sama pemiliknya, semua ditutup, ya mereka setuju," ucapnya.
Mantan ketua HIPMI Solo itu mengaku penutupan akan berlangsung hingga asesmen yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Agama Kota Solo.
"Saya mengimbau untuk ditutup terlebih dahulu dilakukan asesmen ulang oleh OPD-OPD terkait, terkait kehalalan dan ketidakhalalan. Berapa hari nanti kita lihat dari asesmennya besok dari BPOM, dari Kemenag, nanti verifikasinya dari OPD terkait baru nanti bisa dibuka kembali," ungkapnya.
Untuk penutupan dimulai pada hari ini hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Ia juga mewanti-wanti untuk rumah makan yang lainnya untuk memberikan label halal atau nonhalal.
"Iya kami imbau untuk yang lainnya. Warung-warung mungkin ada yang ini, kami juga akan melakukan percepatan dari pemerintah kota bersama Kemenag dan Satgas Halal untuk semuanya menyisir rumah makan-rumah makan yang ingin memang mendeklarasikan. Apabila memang berjualan dengan halal, silakan ajukan ke kami. Bagi yang tidak halal katakan tidak halal," jelasnya.
Ia memastikan untuk pengurusan sertifikasi halal dilakukan dengan mudah. Ia meminta agar warga yang kesulitan mengurus sertifikasi halal untuk bisa melaporkan ke dirinya.
"Gampang (mengurus sertifikasi halal), kalau sulit lapor ke Mas Wali," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ayam Goreng Widuran viral di media sosial usai mendapat review tidak halal dari konsumen.
Ayam goreng yang disajikan dengan kremesan tersebut digoreng menggunakan minyak babi. Tidak sedikit pelanggan muslim yang belum tahu terkait hal itu, mereka merasa bahwa pemilik restoran tidak berterus terang. Namun kini, restoran tersebut telah menuliskan keterangan 'Non Halal' pada Instagram dan Google Reviewnya.
(apl/apu)