Rumah makan itu terletak di Jalan Sultan Syahrir, Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres. Berdiri sejak 1973, Ayam Goreng Widuran menjadi salah satu kuliner legerndaris di Solo.
Bikin Heboh
Dilansir dari detikFood, kehebohan terkait Ayam Goreng Widuran bisa terlihat di media sosial Thread. Banyak yang merasa pihak restoran tidak secara terang-terangan memberi tahu bahwa ayam goreng mereka non halal.
Sebuah akun Thread @pedalranger mengatakan bahwa dirinya terkejut mengetahui fakta tersebut. Dia juga menilai tak sedikit orang muslim yang sudah jadi langganan di sana sebelum tahu faktanya.
"Hah seriusan? itu kesukaan keluargaku lagi. Dulu belum ada tulisan non halalnya. Tapi kok orangnya diem-diem aja ya pas keluargaku yg berhijab makan di sana," tulis netizen.
"Dulu banget pernah beli, terus ada temen yg bilang kalau non halal, habis itu ya udah gak pernah beli lagi," tulis netizen lainnya.
Manajemen Minta Maaf
Terkait hal itu, pihak manajemen juga telah melakukan permohonan maaf. Permohonan maaf disampaikan melalui akun Instagram resmi rumah makan tersebut.
"PEMBERITAHUAN
Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran,
Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini. Kami memahami bahwa hal ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami.
Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik.
Hormat kami,
Manajemen Ayam Goreng Widuran," tulis postingan pengumuan yang di akun instagram @ayamgorengwiduransolo, seperti yang dilihat detikJateng, Sabtu (24/5/2025).
Kremesan Nonhalal
Namun perlu diketahui, rumah makan tersebut menyajikan ayam goreng nonhalal. Salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran, Ranto, mengatakan pihak manajemen sudah memberikan pengumuman jika rumah makan tersebut nonhalal.
Pengumuman terdapat di spanduk di depan rumah makan, media sosial restoran, dan di Google Maps. Ia juga menyebut menu yang viral disebut nonhalal tersebut merupakan kremes ayam goreng.
"Kebanyakan (pelanggan) nonmuslim, tapi yang muslim juga ada tapi sudah dikasih pengertian," tuturnya saat ditemui, Sabtu (24/5/2025).
Dinas Perdagangan Mau Cek
Soal hebohnya ayam goreng nonhalal ini juga menjadi perhatian Dinas Perdagangan Solo. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Agus Santoso, mengatakan pihaknya bersama OPD terkait akan melakukan pengecekan di rumah makan tersebut pada Selasa (27/5).
Pihaknya bahkan telah mengadakan rapat koordinasi terkait isu tersebut.
"Kemarin sudah kita Rakorkan dengan beberapa OPD, rencana Selasa kita cek ke lokasi. Karena kalau dari Dinas Pertanian berkaitan dengan bahan mentah, kalau yang makanan matang DKK dengan BPOM," kata Agus saat dihubungi detikJateng, Sabtu (24/5/2025).
(afn/afn)