- Syarat Melamar Kerja di Pabrik 1. Latar Belakang Pendidikan 2. Keahlian Teknis dan Pengalaman 3. Soft Skills dan Karakter Pribadi 4. Kemampuan Administrasi dan Digital 5. Sertifikasi dan Pengetahuan Tambahan 6. Kesehatan dan Kesiapan Fisik
- Berkas yang Umum Diminta Perusahaan 1. Surat Lamaran Kerja 2. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae/CV) 3. Fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai 4. Fotokopi e-KTP dan Kartu Keluarga 5. Pas Foto Terbaru (Ukuran 3x4) 6. Fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) 7. Kartu Kuning (AK1) 8. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 9. Sertifikat Vaksinasi COVID-19 10. Surat Keterangan Sehat dari Dokter 11. Sertifikat Keahlian dan Pelatihan 12. Sertifikat Akademik Pendukung
Bekerja di sektor manufaktur merupakan salah satu pilihan karier yang banyak diminati, terutama karena kestabilan, peluang jenjang karier, dan kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang. Namun, sebelum mulai mengajukan lamaran, penting untuk memahami terlebih dahulu syarat melamar kerja di pabrik. Setiap perusahaan memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh calon pelamar agar dapat lolos ke tahap seleksi berikutnya.
Pekerjaan di pabrik sangat beragam, mulai dari operator produksi, teknisi mesin, quality control, staf administrasi, hingga posisi di bidang procurement dan maintenance. Tingkatan posisinya pun beragam, dari level entry bagi lulusan SMA/SMK, hingga level staf dan supervisor untuk lulusan D3 atau S1. Setiap posisi memiliki tuntutan kompetensi dan tanggung jawab yang berbeda, tergantung pada jenis industri dan produk yang dihasilkan.
Lantas, apa saja syarat melamar kerja di pabrik yang umum dijumpai? detikJateng telah melakukan penelusuran pada berbagai platform lowongan kerja dan menghimpun data dari sejumlah perusahaan manufaktur. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat Melamar Kerja di Pabrik
Persyaratan untuk melamar kerja di pabrik umumnya meliputi latar belakang pendidikan hingga kesehatan atau kesiapan fisik.
1. Latar Belakang Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dibutuhkan bervariasi tergantung posisi yang dilamar. Untuk posisi operator, syarat minimal biasanya adalah lulusan SMA/SMK sederajat, terutama dari jurusan teknik seperti Teknik Mesin, Elektro, atau Kimia Industri.
Sementara itu, posisi seperti Quality Control, Engineering, atau Procurement biasanya mensyaratkan pendidikan minimal D3 atau S1, tergantung pada kompleksitas tanggung jawabnya. Beberapa perusahaan bahkan menerima fresh graduate, terutama jika pelamar memiliki pengalaman magang yang relevan.
2. Keahlian Teknis dan Pengalaman
Tidak hanya ijazah, banyak perusahaan pabrik juga mencari calon karyawan yang memiliki keterampilan teknis spesifik dan pengalaman kerja. Berikut ini adalah sejumlah contohnya:
- Untuk Operator Mesin CNC, diperlukan pemahaman tentang kontrol Fanuc, kemampuan membaca G-code, serta penggunaan alat ukur dan membaca gambar teknik.
- Untuk Operator Utility, diharapkan sudah berpengalaman mengoperasikan boiler CFBC dan memahami sistem jaminan mutu seperti ISO 9001, ISO 22000, HACCP, dan sebagainya.
- Pada posisi Quality Control, kemampuan melakukan pengecekan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir sangat penting, termasuk ketelitian dalam mencatat hasil inspeksi.
Sebagian besar perusahaan menyukai kandidat dengan pengalaman minimal 1-2 tahun, terutama di industri yang relevan. Namun, bagi lulusan baru, peluang tetap terbuka jika memiliki kemauan belajar tinggi dan dasar pengetahuan teknis.
3. Soft Skills dan Karakter Pribadi
Selain kemampuan teknis, karakter dan sikap kerja juga sangat dipertimbangkan oleh perusahaan. Dunia kerja di pabrik menuntut ketahanan fisik dan mental, serta kemampuan bekerja dalam tim dan di bawah tekanan. Karakteristik yang sering dicari antara lain:
- Disiplin dan tanggung jawab
- Teliti dan berpikir kritis
- Kemampuan komunikasi dan kerja sama tim
- Kemampuan menyelesaikan masalah
- Ketekunan dan ketahanan terhadap tekanan kerja
Di lingkungan pabrik, kerja dalam sistem shift sangat umum. Maka dari itu, perusahaan biasanya mencari kandidat yang bersedia bekerja dalam jam kerja bergilir, termasuk malam hari atau akhir pekan.
4. Kemampuan Administrasi dan Digital
Pada posisi administratif, seperti admin produksi atau staf procurement, kemampuan menggunakan komputer dan perangkat lunak perkantoran menjadi syarat mutlak. Contoh dapat dilihat di bawah ini:
- Penggunaan Microsoft Excel dengan rumus seperti Pivot Table, VLOOKUP, XLOOKUP
- Penggunaan sistem manajemen data seperti Google Drive atau software ERP
- Kemampuan membuat Purchase Order (PO), melakukan bidding, dan menyusun dokumen pengadaan
- Ketelitian dalam menyusun laporan harian dan dokumentasi operasional
- Pemahaman tentang standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) juga menjadi nilai tambah, apalagi untuk posisi yang berhubungan langsung dengan proses produksi.
5. Sertifikasi dan Pengetahuan Tambahan
Beberapa posisi teknis seperti Operator Fabrikasi atau Welder mensyaratkan kepemilikan sertifikat keahlian, misalnya Welding Argon dan CO, serta kemampuan membaca gambar kerja dan menggunakan alat-alat seperti gerinda, bor, dan mesin las. Pengetahuan tambahan seperti sistem manajemen mutu, sistem jaminan halal, atau standar industri (ISCC, RSPO) akan sangat dihargai di industri makanan, minuman, dan kimia.
6. Kesehatan dan Kesiapan Fisik
Pekerjaan di pabrik sering kali melibatkan aktivitas fisik dan lingkungan kerja yang dinamis. Oleh karena itu, kondisi fisik dan mental yang sehat adalah syarat penting. Beberapa perusahaan juga secara eksplisit menyatakan bahwa kandidat harus sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang menempuh pendidikan (khususnya kuliah aktif).
Berkas yang Umum Diminta Perusahaan
Setelah memenuhi kualifikasi pendidikan, keterampilan teknis, serta kesiapan kerja di lingkungan pabrik, langkah penting berikutnya adalah menyiapkan berkas lamaran secara lengkap dan tertata. Berkas-berkas ini menjadi bagian dari proses seleksi awal yang akan diperiksa oleh tim HRD untuk menilai kesiapan dan keseriusan pelamar. Berikut adalah berkas-berkas yang umumnya diminta oleh perusahaan manufaktur atau pabrik.
1. Surat Lamaran Kerja
Ini adalah dokumen resmi yang menyatakan minat melamar pada posisi tertentu. Isinya mencakup identitas pelamar, tujuan pengiriman lamaran, serta ringkasan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja. Surat ini harus ditulis dengan bahasa yang sopan, ringkas, dan jelas.
2. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae/CV)
Dokumen ini berisi ringkasan data pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan teknis, serta pelatihan yang pernah diikuti. CV yang baik ditulis dengan format yang rapi da informatif, mudah dibaca, serta mencerminkan profesionalisme pelamar.
3. Fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai
Digunakan sebagai bukti kualifikasi pendidikan terakhir. Transkrip nilai memperlihatkan capaian akademik selama masa studi. Untuk melamar di banyak perusahaan, fotokopi ijazah sebaiknya telah dilegalisir guna menjamin keasliannya.
4. Fotokopi e-KTP dan Kartu Keluarga
Dokumen identitas yang digunakan untuk verifikasi legalitas dan domisili pelamar. Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga sering kali menjadi syarat administratif dalam proses perekrutan, khususnya untuk pengurusan BPJS, slip gaji, dan data karyawan.
5. Pas Foto Terbaru (Ukuran 3x4)
Biasanya diminta sebanyak dua lembar. Foto sebaiknya berlatar belakang polos (biru atau merah), dengan tampilan rapi dan formal. Foto digunakan untuk kelengkapan database perusahaan dan identifikasi berkas.
6. Fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Dokumen resmi dari kepolisian yang menunjukkan bahwa pelamar tidak memiliki catatan kriminal. SKCK yang berlaku biasanya dikeluarkan dalam kurun waktu maksimal 6 bulan terakhir.
7. Kartu Kuning (AK1)
Merupakan kartu pencari kerja yang diterbitkan oleh Dinas Ketenagakerjaan. Banyak pabrik dan perusahaan besar yang menjadikan kartu kuning sebagai syarat administratif untuk pelamar kerja, terutama pada proses seleksi awal.
8. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP menjadi pelengkap administratif terutama untuk keperluan penggajian dan pelaporan pajak penghasilan karyawan. Beberapa perusahaan sudah mulai menjadikan dokumen ini sebagai syarat dasar, terutama pada posisi tetap atau posisi manajerial.
9. Sertifikat Vaksinasi COVID-19
Merupakan bukti bahwa pelamar telah menjalani vaksinasi, minimal dosis pertama. Banyak perusahaan memberlakukan syarat ini sebagai bagian dari standar keselamatan dan kebijakan kesehatan kerja.
10. Surat Keterangan Sehat dari Dokter
Dibutuhkan untuk memastikan pelamar dalam kondisi jasmani dan rohani yang layak untuk bekerja, terutama di sektor industri yang membutuhkan tenaga fisik atau berada di lingkungan kerja khusus seperti ruang produksi, laboratorium, atau gudang.
11. Sertifikat Keahlian dan Pelatihan
Berbagai sertifikat keahlian seperti operator mesin CNC, welding, forklift, NDT, atau pelatihan sistem manajemen mutu (ISO, HACCP, Halal) menjadi nilai tambah dalam seleksi. Sertifikat ini menunjukkan kesiapan teknis pelamar dan dapat memperbesar peluang diterima.
12. Sertifikat Akademik Pendukung
Termasuk di dalamnya adalah sertifikat hasil pelatihan, workshop, atau seminar yang berkaitan dengan dunia industri, keselamatan kerja, pengelolaan produksi, atau bidang lainnya. Sertifikat ini dapat mencerminkan inisiatif pengembangan diri dari pelamar.
Seluruh berkas tersebut dapat dikirimkan dalam satu amplop atau map jika melamar secara langsung. Jika melamar kerja di pabrik secara online, seluruh dokumen dapat digabungkan menjadi satu file agar lebih praktis dan mudah dibuka oleh HRD. Sebaiknya, ukurannya tidak lebih dari 2 MB dan diberi nama dengan jelas.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai syarat-syarat melamar kerja di pabrik beserta berkas yang umumnya diminta oleh perusahaan. Semoga bermanfaat!
(sto/dil)