Polemik mobil Esemka kembali mencuat setelah salah seorang pemuda di Solo, melayangkan gugatan wanprestasi kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Begini kondisi pabrik otomotif yang dari pernah digadang-gadang jadi mobil nasional yang berada di Boyolali itu?
Pabrik mobil Esemka dibawah PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) berada di jalan Sambi-Mangu (Ngemplak). Berada di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
Pabrik otomotif ini menempati tanah kas desa Demangan seluas sekitar 11 hektare. Dengan sistem sewa dengan jangka waktu 30 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siang hari ini tadi, Rabu (9/4/2025), detikJateng mendatangi pabrik mobil itu. Hanya saja, detikJateng tidak bisa menemui pihak manajemen dan hanya sampai di pos Satpam.
Menurut salah seorang petugas keamanan setempat, pihak manajemen saat ini sedang ke Jakarta.
"Sejak kemarin sedang ke Jakarta," kata Satpam tersebut.
Dikemukakan pula, bahwa di pabrik ini hingga saat ini juga masih ada aktivitas produksi. Para karyawan juga tetap masuk seperti biasa.
Dari pantauan detikJateng, di atas pintu gerbang masuk pabrik, tulisan PT Solo Manufaktur Kreasi, masih ada. Kemudian di gedung paling depan yang difungsikan sebagai showroom, juga masih tertempel logo dengan tulisan 'ESEMKA' di bawahnya.
![]() |
Pintu gerbang tampak sedikit terbuka. Di samping kanan pintu gerbang terdapat baliho promosi produk mobil Esemka yakni Esemka Bima dengan harga jual dibanderol Rp 110 juta. Di baliho itu juga terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi jika berminat membeli.
Masih di samping pintu gerbang itu juga terdapat papan yang menginformasikan bahwa di pabrik ini juga melayani penjualan, service, dan suku cadang.
Lalu, di depan pos Satpam terdapat sejumlah sepeda motor yang diparkir. Tampak sejumlah karyawan setempat sebagian mengenakan seragam warna biru dengan logo Esemka, keluar dari pabrik saat jam istirahat siang.
Pintu-pintu gedung di pabrik tampak terbuka. Salah satunya terlihat berjajar mobil pikap hasil produksinya.
Kepala Desa Demangan Sambi, Rosyid Setyawan, mengatakan pabrik mobil Esemka saat ini masih ada karyawan yang setiap hari masuk kerja. Puluhan warganya juga menjadi karyawan di pabrik ini.
"Jadi terkait dengan eksistensi pabrik Esemka yang saya tahu ya seperti itu, masih ada karyawan. Kalau di dalamnya seperti apa saya juga tidak tahu, karena kami hanya pemerintah desa, yang komitmennya adalah tanah disewa," kata Rosyid Setyawan, ditemui usai mengikuti donor darah di kantor Kecamatan Sambi, Rabu (9/4/2025).
Menurut dia, tanah kas desa Demangan disewa oleh PT. Solo Manufaktur Kreasi untuk pabrik mobil Esemka, disewa selama 30 tahun. Luas lahan yang disewa 11 hektar.
Setiap 5 tahun ada peninjauan atau evaluasi. Namun untuk komitmen pembayarannya setiap tahun di bulan Agustus.
"Nilainya setiap tahun itu yang dulu, Rp 114 juta. Lahan semuanya itu. Terus baru 2 tahun terakhir ini, ada kenaikan menjadi Rp 134 juta. Dibayarkan setiap bulan Agustus," jelasnya.
![]() |
Ditambahkan, terkait pembayaran uang sewa itu selama ini tidak pernah ada keterlambatan.
"Setiap tahun dibayar ontime, tidak pernah ada kemunduran ataupun wanprestasi di situ," paparnya.
Dikemukakan pula, ada puluhan warga Demangan yang menjadi karyawan di pabrik Esemka. Sampai sekarang juga masih bekerja semua. Gaji karyawan juga dibayar sesuai dengan komitmen yang dibuat dan belum pernah ada aduan ke pihaknya dari warganya yang menjadi karyawan pabrik Esemka, terkait dengan keterlambatan gaji.
"Kalau eksistensi sejauh ini ya aktivitas masih ada, cuma apa yang terjadi di dalam saya memang tidak begitu paham," tambahnya.
"Kalau karyawan yang ada di situ setahu saya, kurang lebih ya 100 sampai 150," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Solo menggugat Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dan PT SMK. Dia mengklaim kesulitan membeli mobil tersebut.
Penggugat menganggap Jokowi wanprestasi lantaran tidak bisa merealisasikan program mobil nasional itu.
(apl/ahr)