Lika-liku Bisnis Sewa iPhone, Pernah Disewa ODGJ hingga Dijual Penipu

Lika-liku Bisnis Sewa iPhone, Pernah Disewa ODGJ hingga Dijual Penipu

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 26 Mar 2025 11:16 WIB
Telkomsel menghadirkan paket bundling untuk seri iPhone 14 terbaru. Paket ini didukung bonus kuota data layanan 5G hingga 50 GB bagi pelanggan pascabayar dan prabayar.
Ilustrasi. iPhone. Foto: A.Prasetia/detikcom
Semarang -

Tren sewa iPhone kini kian meningkat. Namun, ternyata mengelola bisnis sewa iPhone tidak selalu mudah dan memiliki cerita unik tersendiri.

Salah satu pemilik usaha sewa iPhone, Kasyful Albab Al Musthofa (23), mengaku pernah mengalami kejadian unik dan tak terduga. Salah satu iPhone miliknya pernah disewa seseorang yang ternyata mengalami gangguan jiwa, hingga unitnya nyaris tak kembali.

"Saya buka sewa iPhone sejak tahun 2022, sudah dua tahun kurang lebih. Selama nyewa ini ya banyak cerita, kayak waktu itu pernah unit disewa sama orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), orangnya tiba-tiba hilang akal," kata Kasyful saat dihubungi detikJateng, Selasa (25/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bercerita, satu hari, seorang pelanggan datang ke salah satu cabang sewa iPhone miliknya. Semua prosedur standar dipenuhi, mulai dari menyerahkan identitas, membayar biaya sewa, dan membawa unit iPhone yang dipilihnya. Namun, sehari setelahnya, tim Kasyful mendapat pesan tak terduga.

"Ada nomor nggak dikenal yang menghubungi admin kami, tanya apakah iPhone yang dipegangnya benar milik kami," cerita Kasyful.

ADVERTISEMENT

Saat timnya menanyakan lebih lanjut, orang tersebut mengirimkan foto iPhone itu dan meminta timnya mengirim lokasi lapak Sewa iPhone Nusantara milik Kasyful.

"Katanya 'silakan share location, Mas. Saya kirim HP-nya, soalnya orangnya sudah masuk RSJ (rumah sakit jiwa)'," ungkapnya.

Tim Kasyful yang sempat panik langsung berkoordinasi dengan penelepon tersebut untuk mengambil unitnya kembali. Untungnya, pihak yang menemukan iPhone tersebut kooperatif, sehingga unit bisa dikembalikan dengan selamat.

"Akhirnya unit diantar, terus kita berterima kasih, dan kembali diceritakan ternyata penyewa hilang akal terus sudah masuk RSJ," tuturnya.

Tak hanya itu, Kasyful juga pernah berhadapan dengan kasus penyewa yang membawa kabur unitnya. Salah satu kejadian paling mencengangkan terjadi ketika seseorang dari Cirebon menyewa iPhone, lalu menghilang tanpa jejak.

"Pernah ada yang nggak balik, ternyata pelakunya memang kriminal kelas kakap. Waktu ketangkap, HP-nya sudah dijual dan dia masih ada tanggungan uang, ketangkap di Polsek," jelasnya.

Kasus itu terungkap saat timnya menghubungi penyewa seperti biasa, tapi penyewa tak merespons. Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata penyewa merupakan residivis kasus penggelapan dan sudah sering melakukan hal serupa.

"Ternyata dia di tempat sewa iPhone lain juga bermasalah, bahkan dia memang pernah menggelapkan mobil rental. Jadi memang benar-benar penipu kelas kakap sih," ujarnya.

Selain dua kejadian besar itu, Kasyful juga menghadapi berbagai insiden unik dalam bisnisnya. Ada yang mencoba menggadaikan iPhone sewaan, ada juga pasangan yang putus setelah menyewa iPhone bersama.

"Pernah ada pasangan yang sewa dengan jaminan identitas si cewek. Saat waktunya pengembalian, cowoknya masih membawa unit itu, tapi mereka sudah putus dan tidak berkomunikasi lagi," cerita Kasyful.

Karena tak ingin terlibat dalam drama percintaan pelanggan, timnya tetap menegaskan aturan bahwa unit harus dikembalikan sesuai perjanjian.

"Katanya HP-nya dibawa mantan, kita bilang 'soal masalah hubungan kita nggak ikut campur, yang penting unit kita kembali, kalau tidak akan kita proses ke ranah hukum'," katanya.

Akhirnya ponsel yang disewa keduanya pun kembali. Pihak laki-laki mengembalikan iPhone dan membayar tanggungan denda karena keterlambatan pengembalian.

Meski mengalami banyak kejadian unik, Kasyful tetap semangat mengembangkan bisnis yang sudah dijalaninya selama dua tahun terakhir. Menurutnya, semua bisnis pasti ada risikonya.

"Nggak kapok sih, semua bisnis pasti ada enak dan nggak enaknya, tergantung gimana kita menyikapinya," ungkapnya.

Saat ini, Sewa iPhone Nusantara sudah memiliki empat cabang di Jogja, Solo, dan Semarang. Kasyful juga berencana ekspansi ke Jakarta dalam waktu dekat.

"Dari awalnya karena saya ke luar negeri, kalau pakai kamera kan berat, saya ingin pakai iPhone tapi cuma dalam waktu singkat. Pas itu cari sewa iPhone nggak ada, harus beli. Akhirnya saya beli, dan berpikir kayaknya banyak yang seperti saya, ingin pakai android tapi butuh iPhone sebentar," tuturnya.

"Akhirnya saya buka sewa iPhone, modalnya Rp 20 juta, saya pakai investor juga, terus sekarang omzet bisa puluhan juta. Saya juga nggak sendiri, ada tim, ada admin, tim lapangan, konten kreator," lanjutnya.

Menurutnya, saat ini tren sewa iPhone terus mengalami peningkatan. Tak hanya karena banyak masyarakat yang butuh, banyak pula masyarakat yang gengsi dan ingin memiliki iPhone meski belum memiliki anggaran.

"Menurut saya banyak yang sewa di Indonesia karena lebih ke gengsi. Mereka belum sanggup beli iPhone karena mungkin mahal, tapi mereka ingin merasakan untuk waktu sebentar," ungkapnya.

"Tapi juga ada yang sewa nggak cuma karena gengsi, tapi karena fungsinya. Kayak untuk buat video promosi usaha, turnamen e-sport, karena iPhone kameranya bagus dan nggak nge-lag," sambungnya.

Selama masih ada kebutuhan dan melihat tren yang terus naik, kata Kasyful, bisnis sewa iPhone tampaknya masih memiliki peluang besar, terutama menjelang momen penting seperti Lebaran ini, karena ada peningkatan penjualan yang cukup tinggi.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads