Cerita Bisnis Anne Avantie, Dari Rancang Busana ke Racik Bumbu Nusantara

Cerita Bisnis Anne Avantie, Dari Rancang Busana ke Racik Bumbu Nusantara

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 08 Mar 2025 14:47 WIB
Mampir Semarang, Cicip Nasi Gudeg dan Sate Koyor di Resto Anne Avantie
Resto milik Anne Avantie. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Semarang -

Perancang busana kondang, Anne Avantie kini tak lagi hanya berkutat di industri busana. Wanita kelahiran Semarang itu kini merambah bisnis di bidang kuliner. Ternyata, ada cerita di balik pelebaran sayap bisnisnya itu.

Cerita bisnis kuliner yang kini ditekuni perancang kebaya kontemporer itu ternyata tidak lepas dari pandemi yang melanda dunia beberapa tahun silam. Dia sengaja membuat bisnis baru untuk menyelamatkan ratusan karyawannya dari PHK.

"Sejak lima tahun lalu, saat pandemi, semua habis, hancur," kata Anne ketika berbincang di salah satu restorannya yang bernama Roemah Nyonya, Jalan Brigjen Katamso, Semarang, Kamis (6/3/2025) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perancang busana berusia 69 tahun itu mengatakan lima tahun lalu merupakan massa yang berat dan dia merasa tidak lagi bersinar di industri fashion. Padahal ada 600 karyawan yang menggantungkan hidup padanya. Maka menurutnya sebelum dipaksa jatuh oleh keadaan, dia memilih turun dan mencoba jalan lain.

"Dalam industri fashion saya melihat saya sudah tidak bersinar lagi, maka saya putuskan turun saat saya ada di atas. Yang tahu tentang rasa dan perasaan saya itu diri saya sendiri. Saya merasa bahwa kalau saya lanjutkan pasti saya jatuh. Sebelum saya jatuh mending saya turun sendiri, daripada diturunkan keadaan, itu secara feeling," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Benar saja industri fashion ternyata juga terdampak pandemi. Anne kemudian teringat pesan yang selalu disampaikan ibunya agar tidak merumahkan para karyawan yang rata-rata sudah mengabdi 20 tahun.

Anne AvantieAnne Avantie Foto: Alissa Safiera/Wolipop

"Ternyata benar bahwa nama Anne Avantie dan industri fashion di Indonesia sudah bukan menjadi bintang, tapi bukan berarti tidak bisa bercahaya. Saya bisa bersinar di tempat lain, bisa terangi kegelapan dan berikan seberkas cahaya untuk menghidupkan," jelas Anne.

"Menurut saya saat memutuskan bangun usaha kuliner adalah yang pertama kali teringat yaitu ibu saya mengatakan jangan me-PHK, jangan merumahkan. Dulu mereka berjuang menjadikan kamu jadi Anne Avantie karena tuhan percaya padamu, sekarang setelah ada masalah kamu bilang tolong mengerti, itu sesuatu yang keliru," imbuhnya.

Restoran D'Kambodja Heritage miliknya kemudian dibuka di kawasan Museum Mandala Bakti. Namun sekitar dua tahun pindah ke Jalan Diponegoro. Dia kemudian membuka restoran lain bernama Roemah Nyonya atau D'Nyonya di Jalan Brigjen Katamso.

Uniknya para pekerja di sana dulunya ahli memegang gunting dan jarum itu, kini mereka berkutat dengan bumbu dan peralatan dapur. Anne meyakinkan para pegawainya dan ternyata terbukti mereka mampu, bahkan restoran Anne Avantie kerap disambangi orang-orang penting sekedar untuk menikmati kuliner Nusantara.

"Jadi dari fashion semua ke sini (kuliner) dari yang tukang payet, pola, bordir, semua. Ada 600. Masa baktinya sudah 20 tahun lebih, sudah seperti saudara," ujarnya

Namun Anne menegaskan dia tidak banting setir dan lepas dari industri fashion. Dia masih mengerjakan proyek fashion termasuk seragam untuk salah satu BUMN.

"Saya tidak banting setir ya, karena memang tidak ada yang dibanting. Turun itu bukan 100 persen tidak buat baju, tidak. Seragam puluhan ribu masih saya kerjakan," kata Anne.






(ahr/rih)


Hide Ads