Belakangan ini, masyarakat Indonesia tengah disibukkan dengan berita peluncuran Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto. Apa itu Danantara? Apa kaitannya dengan BUMN? Berikut ini pembahasan lengkap plus tugasnya!
Dikutip dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. Peluncuran badan yang dilakukan di Halaman Istana Kepresidenan tersebut bertujuan untuk mengelola investasi nasional.
"Peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting karena Danantara Indonesia bukan sekadar badan pengelola investasi melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia," terang presiden kedelapan RI tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, apa itu Danantara? Mari, simak uraian ringkas seputar arti hingga tugas Danantara di bawah ini. Pastikan untuk membaca paparannya sampai tuntas agar tidak ada informasi yang terlewat.
Pengertian Danantara
Dilansir detikNews, Danantara adalah kependekan dari Daya Anagata Nusantara. Menariknya, ketiga kata penyusun akronim tersebut punya makna masing-masing sebagaimana dijelaskan oleh Presiden Prabowo Subianto:
"Daya artinya energi, kekuatan. Anagata artinya masa depan. Nusantara adalah tanah air kita. Artinya, Danantara ini adalah kekuatan ekonomi, dana investasi, yang merupakan energi kekuatan masa depan Indonesia."
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara berperan mengonsolidasikan aset-aset pemerintah. Tujuannya agar aset-aset tersebut terintegrasi dan efisien sehingga bisa diterapkan untuk kebijakan investasi nasional.
Berdasar keterangan dari laman Portal Informasi Indonesia, nantinya, Danantara akan berjalan dengan acuan konsep yang digunakan oleh Temasek Holdings Limited, badan investasi milik Singapura. Peran Danantara disebut mirip dengan INA (Indonesia Investment Authority) yang resmi berdiri pada 2021 lalu. Hanya saja, cakupan Danantara lebih luas.
Bersama dengan diresmikannya Danantara, sejumlah aturan juga diundangkan oleh Presiden Prabowo, yakni:
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
- Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara
- Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30/2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara
Kaitan Danantara dengan BUMN
Diringkas dari detikEdu, Danantara akan menjadi super holding dari berbagai BUMN Indonesia. Mudahnya, super holding adalah perusahaan induk (holding company) berskala besar yang mengendalikan berbagai perusahaan di berbagai sektor industri. Dalam konteks Danantara, maka badan satu ini akan menjadi perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan BUMN.
Konsep Danantara, sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, mengacu pada Temasek Holdings dari Singapura. Diketahui, Temasek Holdings mengatur bisnis lintas sektor di Singapura, mulai dari telekomunikasi hingga energi.
Danantara juga diharapkan bisa menjadi jawaban untuk pengoptimalisasian BUMN yang digalakkan belakangan ini.
"Tidak hanya akan menginvestasikan dividen BUMN ke industri-industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, tapi juga akan mentransformasi BUMN kita menjadi pemimpin kelas dunia di masing-masing perusahaan yang kompetitif, profesional, dan terintegrasi dalam ekonomi global," terang Presiden Prabowo Subianto.
Menurut keterangan dari detikFinance, rencananya, Danantara akan 'mencaplok' seluruh aset BUMN di Indonesia sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Maret 2025 digelar. Hal ini diungkapkan langsung oleh COO Danantara, Dony Oskaria:
"Sebelum RUPS sudah harus pindah diinbrengkan ke Danantara. Bulan Maret ini, akhir Maret ini," paparnya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
Rencananya, semua BUMN bakal turut masuk daftar kelolaan Danantara. Kendati begitu, dikabarkan adanya 7 BUMN yang bakal dikonsolidasikan terlebih dahulu, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, Mining Industry Indonesia, Telkom Indonesia, dan Bank Negara Indonesia.
Apa Itu Sovereign Wealth Fund?
Dilihat dari situs resmi BPI Danantara, tepatnya di bagian visi, tertulis:
"Sebagai pengelola investasi terkemuka, di mana BUMN strategis akan menjadi enabler penempatan investasinya, Danantara Indonesia mendorong transformasi ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan badan Sovereign Wealth Fund berskala dunia, mendukung pembangunan nasional dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia."
Istilah sama juga ditemukan dalam misi kelima BPI Danantara, yakni "Membangun institusi Sovereign Wealth Fund yang mandiri dan unggul, dengan tata kelola keuangan yang sehat serta berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang."
Jadi, apa itu sovereign wealth fund (SWF)? Dikutip dari laman resmi Ditjen Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, SWF adalah dana investasi khusus pemerintah untuk memegang aset-aset asing untuk tujuan jangka panjang. Mudahnya, SWF adalah dana abadi pemerintah yang bisa diinvestasikan dalam berbagai jenis instrumen agar memperoleh gain (keuntungan).
Secara umum, beberapa tujuan SWF adalah:
- Melindungi dan menstabilkan anggaran serta ekonomi dari volatilitas berlebih akibat apresiasi mata uang domestik.
- Mendanai pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk infrastruktur fisik maupun nonfisik.
- Meningkatkan tabungan untuk generasi mendatang.
- Menghasilkan pengembalian yang lebih besar dibanding cadangan devisa.
- Mendiversifikasi ekonomi dari yang sebelumnya mengandalkan ekspor komoditas tidak terbarukan ke sektor lain yang bernilai tambah lebih tinggi.
Sekilas Mengenai Temasek Holdings
Sedari tadi, Temasek Holdings asal Singapura berkali-kali disebut sebagai badan yang menjadi acuan konsep Danantara. Memangnya, apa itu Temasek Holdings?
Diringkas dari situs resminya, Temasek Holdings adalah perusahaan investasi global yang berpusat di Singapura. Sebagai sebuah badan investasi, Temasek lebih banyak berinvestasi dalam bentuk ekuitas.
Lebih lanjut, berdasar catatan sejarah, Temasek didirikan pada tahun 1974. Pendiriannya dilatarbelakangi prinsip bahwasanya pemerintah bukanlah pihak yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan bisnis yang dipunya.
Jadi, bisa dikatakan bahwa perusahaan ini berdiri untuk memisahkan fungsi regulasi dan pembuatan kebijakan dari pemerintah dengan perannya sebagai pemegang saham entitas komersial. Sejak berdiri, Temasek telah berkembang pesat sampai sekarang.
Demikian pembahasan ringkas mengenai Danantara, meliputi definisi dan kaitannya dengan BUMN. Semoga bermanfaat!
(sto/aku)