Jawab Menteri PU Dody Anggaran Kementeriannya Kena Efisiensi Jadi Rp 29,57 T

Jawab Menteri PU Dody Anggaran Kementeriannya Kena Efisiensi Jadi Rp 29,57 T

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 08 Feb 2025 19:37 WIB
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, saat berdialog dengan petani di Dam Colo, Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/2/2025).
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, saat berdialog dengan petani di Dam Colo, Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/2/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ikut terkena efisiensi. Pagu DIPA Kementerian PU yang semula Rp 110,95 turun signifikan menjadi Rp 29,57 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, efisiensi itu agar anggaran yang dikeluarkan pemerintah lebih efektif. Sehingga dia yakin, Presiden Prabowo Subianto tetap akan mencairkan anggaran jika ada nilai manfaat bagi masyarakat.

"Kalau anggaran dipangkas, sebenarnya bukan dipangkas, tapi dibagi-bagi. Misal gini, dalam setahun Pak Prabowo ingin melihat kamu tak kasih segini hasilmu opo? Efektif tidak? Efisien nggak?" kata Dody kepada awak media di Dam Colo, Sukoharjo, Sabtu (2/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan, ada proyek strategis nasional (PSN) Waduk Pidekso di Kabupaten Wonogiri, yang sudah diresmikan sejak 2021 lalu. Namun nilai kemanfaatannya belum merata. Hal ini dinilai sebagai kesalahan.

"Misal Pidekso sudah lama diresmikan tapi ternyata tidak sampai ke sawah, air bakunya tidak dapat dimanfaatkan. Itu kesalahan besar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dody menuturkan, jika dia meminta anggaran kepada presiden untuk pengerjaan proyek yang memiliki skala prioritas, pasti akan diberikan.

"Saya ngobrol dengan Balai Besar se-Indonesia, mana irigasi yang super perlu, yang perlu kita beresi agar ketahanan pangan tercapai 2025. Saya yakin dana yang saya minta untuk itu pasti dikasih," pungkasnya.

Mengutip dari situs resmi Kementrian PU, disepakati dengan Komisi V DPR RI, pagu anggaran Kementerian PU tahun 2025 sebesar Rp 29,57 triliun.

Pagu DIPA Kementerian PU yang semula Rp 110,95 triliun telah diefisiensikan sebesar Rp 81,38 triliun. Sehingga sisa total pagu setelah efisiensi adalah Rp 29,57 triliun yang terdiri dari non rupiah murni Rp 16,31 triliun dan rupiah murni Rp 13,26 triliun.

Dengarkan Keluhan Petani Sukoharjo soal Penutupan Dam Colo-SPAM Wososukas

Dalam kunjungannya di Sukoharjo, Menteri PU Dody juga berdialog dengan petani di Dam Colo, Desa Pengalaman, Kecamatan Nguter. Dalam dialog tersebut, petani yang mengandalkan perairan Dam Colo timur serta barat mengutarakan unek-uneknya.

Sejumlah masalah dipaparkan oleh petani, mulai dari penutupan Dam Colo, rehabilitasi bangunan Dam Colo, hingga operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wososukas.

Untuk penutupan Dam Colo, petani meminta agar dilakukan pada tanggal 1 November saat musim penghujan. Sebab, jika ditutup pada 1 Oktober saat musim kemarau akan mengganggu hasil panen para petani.

"Tadi ada saran kalau (penutupan Dam Colo) November saja, karena Oktober masih ada beberapa tempat yang panen. Jadi insyaallah akan kita ikuti. Pengeringan ini untuk rehab sedikit," kata Dody kepada awak media di Dam Colo, Sabtu (2/8).

"Nanti kita minta teman-teman melakukan desain untuk melakukan rehabilitasi total bangunan Dam Colo. Mungkin pekerjaan fisik tidak bisa dilakukan setahun. Pengalaman tahun-tahun lalu sampai tiga tahun," ujar dia.

Untuk memanfaatkan bangunan mangkrak di lahan Dam Colo, Dody menilai harus berkoordinasi dengan Bupati setempat yang memiliki kapasitas untuk membuat rekomendasi.

Selain itu, Dody juga menjawab keresahan petani soal SPAM Wososukas. Air berasal dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang ditargetkan bakal beroperasi pada Maret 2025. Ditargetkan 60 ribu rumah yang dialiri air baku yang bersumber dari SPAM Wososukas.

Petani khawatir jika SPAM Wososukas akan memengaruhi pengairan sawah mereka. Pasalnya, air di Dam Colo juga berasal dari Waduk Gajah Mungkur. Dody menegaskan hal itu tidak akan mengganggu pertanian, karena sudah melewati kajian.

"PU kalau bangun harus sempurna. Insyaallah cukup, baik untuk air minum dan irigasi cukup. Kami (dapat) anggaran seperti tugas, bukan omzet. Apa yang dikasih hari ini kita kerjakan dengan sempurna. Kalau kurang kita berhenti, tidak berhenti di tengah jalan tapi berhenti total. Yang kurang kita mintakan lagi ke pak Presiden. Jadi harus sempurna untuk melayani masyarakat," pungkasnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads