Pangkalan LPG 3 kg di Kota Semarang yang mendapat pasokan langsung diserbu pembeli baik pengecer atau perorangan. Mereka sudah antre sejak beberapa hari lalu dengan meninggalkan tabung 'melon' di lokasi.
Menurut salah seorang pemilik pangkalan di wilayah Pedurungan Tengah, Hadi, pangkalannya mendapat pasokan 80 tabung sekitar pukul 14.00 WIB tadi. Sementara itu sudah ada 60 antrean dengan cara menaruh tabung di pangkalannya sejak beberapa hari lalu.
"Datang 80 pasokan. Ini yang antri 60. Langsung habis," kata Hadi saat ditemui di tokonya, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pembeli di toko Hadi, Muntaharoh, mengaku sudah antre dengan meninggalkan tabung gas miliknya sejak Senin (3/2) lalu. Dia masih punya satu tabung lagi di rumah yang terpasang di kompor.
"Sudah antri dari Senin. Ya (tabungnya) ditinggal di sini," ujar Muntaharoh.
Kondisi serupa juga terjadi di pangakalan gas wilayah Ngaliyan. Salah satu pemilik pangkalan, Yunika, bilang dapat pasokan 70 tabung hari ini dan langsung ludes.
"Dari agen 70, langsung habis," kata dia.
Sementara itu masih ada sejumlah warga yang masih kesulitan mencari gas LPG 3 kg. Salah satunya Ambar, pemilik warung makan kecil di sekitar Jalan Menteri Supeno. Dia bilang gas di warungnya saat ini sudah hampir habis.
"Ya tinggal yang nyala ini, nggak tahu ini besok bagaimana. Sudah cari belum dapat," kata Ambar.
Penjelasan Pertamina
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan mengatakan ada tambahan penyaluran 900 tabung LPG bersubsidi untuk wilayah Jateng-DIY. Penambahan itu dilakukan sejak Selasa (4/2) hingga Kamis (6/2).
"Secara keseluruhan tambahan LPG 3 kg yang dialokasikan pada bulan Februari ini total sebanyak 919.880 tabung atau sekitar 60 persen dari penyaluran harian. Pertamina telah menyalurkan tambahan fakultatif tersebut melalui pangkalan-pangkalan LPG resmi Pertamina dan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap daerah. Sehingga ketahanan stok LPG 3 kg di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta aman," kata Taufiq dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
(dil/ahr)