Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Rachmat Pambudy menyebut Indonesia merupakan contoh perberasan yang berkembang dan dikembangkan.
Menurutnya, hal tersebut berawal dari tahun 1952 di mana Indonesia menjadi negara importir terbesar di dunia.
"Jumlah penduduk kita 70 juta dan kita mengimpor 700.000 ton beras. Sejak itu kita bertekad supaya Indonesia menghasilkan padi sendiri," katanya dalam acara Munas Perpadi di Solo, Selasa (14/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengatakan, sejak saat itu upaya terus dilakukan oleh pemerintah dengan mendirikan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia berupaya menghasilkan beras sendiri dan menghasilkan padi sendiri.
"Sayangnya niat itu tidak berhasil sampai Presiden Soekarno turun dan dilanjutkan oleh Presiden Soeharto dengan mulai merencanakan rencana pembangunan nasional Indonesia atau repelita," ungkapnya.
Dan pada 1 April 1969 program swasembada beras dicanangkan Sutarto Alimoeso yang merupakan tokoh perberasan yang melahirkan swasembada beras. Sutarto saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Perpadi.
"Dan hingga pada tahun 1984 kita diakui sebagai negara penghasil beras. Dalam hal ini Perpadi adalah organisasi yang juga ikut berperan 20 tahun kemudian. Sejak swasembada ini dilanjutkan lagi oleh Presiden Prabowo Subianto, saya bersyukur swasembada beras tidak hanya datang dari pemerintah tetapi juga datang dari Perpadi," ucapnya.
Dengan hadirnya Perpadi, dirinya yakin bisa Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia bisa menjadi ujung tombak perberasan nasional.
"Saya merasakan cepat atau lambat Perpadi akan menjadi ujung tombak perberasan kita," pungkasnya.
(rih/rih)