2 Pasar Hewan Blora Ditutup 14 Hari Terkait PMK

2 Pasar Hewan Blora Ditutup 14 Hari Terkait PMK

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Kamis, 09 Jan 2025 19:03 WIB
Pasar hewan Pon Blora di Kelurahan Karangjati, Kabupaten Blora, ditutup 14 hari mulai Kamis (9/1/2025).
Pasar hewan Pon Blora di Kelurahan Karangjati, Kabupaten Blora, ditutup 14 hari mulai Kamis (9/1/2025). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Blora -

Lapak pedagang sapi di Pasar Pon Blora dan Pasar Pahing di Randublatung Blora ditutup selama 14 hari mulai hari ini. Penutupan lapak sapi di dua pasar tersebut berkaitan dengan merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sedangkan untuk lapak pedagang lain seperti pedagang kambing, pakan ternak, dan alat pertanian di dua pasar tersebut tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora Margo Yuwono mengatakan, dari pantauan terakhir pada Senin (6/1), ditemukan beberapa sapi yang disinyalir mengidap gejala PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga dari DP4 (Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan) memberi imbauan dan saran kepada kami untuk menutup pasar hewan sampai dengan nanti ada penurunan wabah," kata Margo saat ditemui di Pasar Pon Blora, Kamis (9/1/2025).

Margo menjelaskan, pasar hewan Pon Blora akan ditutup selama 14 hari. Dia bilang para pedagang sapi sudah diberi sosialisasi tentang penutupan pasar tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dari surat itu (DP4) memberikan waktu batas 14 hari dulu, terhitung dari kami menutup. Hari ini ditutup, karena kita khawatir (PMK) merebak. Pasaran (Pon) berikutnya itu besok, sehingga sebelum besok, hari ini kita melakukan penutupan," ujar Margo.

Selain Pasar Pon, Dindagkop UKM Blora juga menutup pasar hewan Pahing di Kecamatan Randublatung, Blora.

"Difokuskan untuk dagang pasar sapi, untuk pedagang (lain) yang di sini kita tidak menutup. Pedagang yang mau jualan alat pertanian, makanan ternak, tidak kita tutup. Cuma perdagangan sapi, tempat berkumpulnya sapi yang kita tutup," ucap Margo.

"Untuk kambing tidak (ditutup), karena PMK yang ada sekarang itu lebih menyerang ke ternak sapi, kambing tidak ada," sambungnya.

Dindagkop UKM Blora juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Blora untuk mengetahui perkembangan kasus PMK.

"Kita juga adakan patroli pada hari pasaran di masing-masing pasar hewan, supaya betul-betul steril tidak ada perdagangan sapi," terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Blora, Ngaliman mengatakan di Blora saat ini ada sekitar 360 ekor sapi yang positif PMK.

"Sapi yang terkena PMK ada sekitar 360 ekor, tersebar di 15 kecamatan di Blora. Kita sudah siap siaga," kata dia.

Ngaliman mengaku telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan wabah PMK ini. Dia terus mengedukasi dan meminta peternak sapi agar melakukan vaksinasi.




(dil/rih)


Hide Ads