Penampakan Sawah 0,3 Meter Mulyanto Penerima UGR Terkecil Tol Jogja-Bawen

Penampakan Sawah 0,3 Meter Mulyanto Penerima UGR Terkecil Tol Jogja-Bawen

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 27 Des 2024 17:52 WIB
Penampakan sawah milik Mulyanto yang terima UGR Tol Jogja-Bawen terkecil di Secang, Magelang, Jumat (27/12/2024).
Penampakan sawah milik Mulyanto yang terima UGR Tol Jogja-Bawen terkecil di Secang, Magelang, Jumat (27/12/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Seorang warga Karangtalun, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, bernama Mulyanto (68) menjadi penerima uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Bawen terkecil, senilai Rp 254.476 karena sawahnya 'keserempet' 0,3 meter persegi. Begini penampakannya.

detikJateng menelusuri tanah milik Mulyanto yang terkena pengadaan tanah tol Jogja-Bawen. Tanah tersebut berada di Dusun Karangtalun, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang.

Tanah yang terkena PSN ini berada di pinggir jalan alternatif dari Kota Magelang menuju Grabag, Kabupaten Magelang, melalui kawasan Pancuranmas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun tanah yang terkena ini persis di tampingan atau perengan lahan persawahan. Dulunya sawah ditanami jagung, sedangkan sekarang masih proses labuh atau digarap untuk ditanami padi.

Persisnya tanah yang terkena hanya keserempet karena berada di pinggiran. Kemudian saat ini kondisi tanah ditumbuhi rerumputan.

ADVERTISEMENT

"Untuk Dusun Karangtalun yang terkena 60-an bidang, ada sekitar 47 warga. Kalau Karangtalun rata-rata sawah sama tegalan," kata Kepala Dusun Karangtalun, Miftahussurur, kepada detikJateng, Jumat (27/12/2024).

Dari 60-an bidang tersebut, katanya, lahan yang terkena proyek Tol Jogja-Bawen paling kecil milik Mulyanto.

"Milik Pak Mul itu paling kecil. Ya ndilalah (kebetulan)," ujarnya.

Pihaknya mengatakan awalnya saat dilakukan pengukuran agak bergeser menuju jalan.

"Akhirnya begitu. Ya itu pas pojokan, iya (perengan). Dulunya sudah tidak terlalu mengharap, wis ora teko ngon aku (sudah tidak sampai tempat saya)," kata Miftah.

"Biarpun kecil, cuma segitu masih dipikirkan, ya matur nuwun (terima kasih)," tuturnya.

Sedangkan sawah di bawah Mulyanto, kata Miftah, milik Ahmad Jubaidi juga terkena miring. Di lahan milik Jubaidi ini juga yang terkena bagian ujung full. Untuk milik Mulyanto yang terkena 0,3 meter persegi.

"(Setelah penerimaan UGR paling kecil) Ya kan kemarin (Senin) langsung di-share grup WA (WhatsApp) kampung (pada tahu). Ya nggak papa, kayak gitu rezeki orang kan nggak tahu," tuturnya.

Sebagaimana diberitakan, sawah milik warga Magelang bernama Mulyanto (68) menjadi tanah tersempit yang terdampak proyek Tol Jogja-Bawen yakni hanya seluas 0,3 meter persegi. Lantas berapa uang ganti rugi (UGR) yang diterimanya?

Diketahui, kakek tiga cucu ini memiliki tanah seluas 1.100 meter persegi yang berada di Dusun Karangtalun, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

Kemudian yang terkena proyek Tol Jogja-Bawen dari 1.100 meter persegi hanya seluas 0,3 meter persegi. Untuk itu, pihaknya menerima UGR sebesar Rp 254.476.

"Yang terkena 30 cm dari luas 1.100 meter persegi. Itu sawah ditanami padi, jagung," kata Mulyanto kepada awak media di sela-sela penerimaan UGR di Balai Desa Karangkajen, Selasa (24/12/2024).

Bapak dengan 3 putera ini mengatakan, lahan yang terkena ini keserempet. "Jangan sampai kena semua. Ini satu nggon (lokasi) keserempet," ujar kakek tiga cucu.

Saat disinggung UGR yang diterima sebesar Rp 254.476, katanya, bakal diberikan kepada ketiga cucunya.

"(Dari uang ganti Rp 254 ribu digunakan untuk apa?) Untuk jajan cucu. Iya jajan cucu, cuma sedikit (dapat UGR)," katanya seraya tersenyum.

Mulyanto menambahkan, saat awal sosialisasi berpikirnya lahannya tidak terkena. "Kok ternyata terkena 30 cm. Niku namung tampingan (itu hanya bagian pinggir), " ujar dia.

Hal senada juga dialami Muh Kusen (64). Tanah yang berupa tegalan seluas 2 meter persegi terkena tol. Ia pun menerima UGR sebesar Rp 2.459.033.

"Yang terkena pinggiran. Ini (uang Rp 2,4 juta) buat cucu untuk tambah biaya sunat," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPN Kabupaten Magelang A Yani mengatakan, pihaknya melakukan pembayaran UGR untuk 78 bidang di Desa Karangkajen pada akhir tahun 2024 ini.

"Karangkajen ada 300 bidang lebih, tapi yang sudah memenuhi syarat dan diajukan 78 dan hari ini dilakukan pembayaran," kata Yani.

"Jumlah bidangnya 78. Luasnya lebih kurang 4,4 hektare dengan jumlah ganti rugi lebih kurang Rp 76 miliar," sambung Yani.

Para penerima UGR, kata dia, ada satu orang yang terkena 7 bidang, 4 bidang dan 4 bidang. Sedangkan yang terkecil hari ini ada 0,3 meter persegi.

"Nilai terkecil 0,3 meter. Bayangkan 0,3 meter saja, tetap terdeteksi oleh tim saya. Jadi kalau ada misalnya bermeter-meter hilang itu nggak mungkin," kata dia.

"Itu bukan pertama, yang terkecil 0,3, ada 0,6, ada 0,8. Di desa ini paling kecil 0,3," pungkasnya.




(apu/afn)


Hide Ads