Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melanjutkan proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang tahap dua atau ruas Batang-Cirebon-Semarang-Kandang Haur timur sepanjang 245 kilometer. Hal itu disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Batang.
Pembangunan itu dimulai dengan first welding atau pengelasan pertama pipa transmisi yang masuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada hari ini.
"Tahap dua ini tinggal melanjutkan pemanfaatan pipa transmisi Cirebon-Semarang atau pipa Cisem tahap pertama yang panjangnya 60 km dan selesai tahun 2023. Saat ini sudah beroperasi memasok kebutuhan gas di Kawasan Industri Kendal atau KIK," kata Bahlil di lokasi proyek di Batang, Senin (30/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan gas bumi yang akan dipasok ke KITB bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (PEPC JTB) dan Long Term Plan (LTP).
"Ini dibiayai APBN dengan nilai Rp 2,7 triliun dan akan dikerjakan selama 17 bulan. Pembangunan ini merupakan langkah pemerintah untuk menghubungkan jaringan pipa transmisi Sumatra, Jawa Barat, dan Jawa Timur," ujar dia.
Menurut Bahlil, kalau gas bumi dari Cisem ini masuk ke KITB dengan harga murah maka akan banyak investor yang masuk untuk berinvestasi.
"Dari awal memang KITB didesain mempunyai keunggulan lain dibandingkan dengan kawasan industri di tempat lain. Salah satunya adalah bagaimana jaringan gas bisa masuk ke situ," ucap dia.
"Gas ini bisa masuk dengan harga terjangkau kalau ada pipa gas dari sumber gasnya yang kita ambil dari Tiung Biru di Jawa Timur. Kalau harganya murah pasti banyak investor yang akan masuk ke KITB. Apalagi jika sudah terbentuk jaringan gas ke rumah tangga, masyarakat sudah tidak perlu bergantung lagi dengan LPG," sambung Bahlil.
(dil/cln)