Nyoman Nuarta Jelaskan Makna Kepala Menunduk-Sayap Memeluk di Istana Garuda

Nasional

Nyoman Nuarta Jelaskan Makna Kepala Menunduk-Sayap Memeluk di Istana Garuda

Antara/detikProperti - detikJateng
Senin, 12 Agu 2024 12:25 WIB
Desain Istana Garuda di Ibu Kota Baru yang ditampilkan di acara PSI (dok. Screenshot).
Desain Istana Garuda. Foto: Desain Istana Garuda di Ibu Kota Baru yang ditampilkan di acara PSI (dok. Screenshot).
Solo -

Perancang Istana Garuda, I Nyoman Nuarta, buka suara setelah banyaknya kritik yang datang. Diketahui, Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapat kritik lantaran warnanya yang disebut gelap dan berbeda dengan desain awal yang berwarna hijau.

Nyoman mengatakan bahwa pilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. Ia memang sengaja menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.

"Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda," jelasnya dikutip detikProperti dari Antara, Minggu (11/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dijelaskan Nyoman, bahwa nantinya akan ada proses perubahan warna yang terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang juga merupakan karyanya.

Warna kuningan di bagian muka Istana Garuda akan mengalami perubahan warna seiring dengan berjalannya waktu. Warna tersebut perlahan-lahan akan berubah menjadi hijau kebiruan akibat proses alami yang disebut Patina.

ADVERTISEMENT

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," ucap Nyoman.

Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). Sumbu Kebangsaan merupakan ruang terbuka di IKN yang menjadi simbol hubungan harmonis antar alam, manusia, dan nilai luhur kebudayaan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). Sumbu Kebangsaan merupakan ruang terbuka di IKN yang menjadi simbol hubungan harmonis antar alam, manusia, dan nilai luhur kebudayaan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Selain itu, menurutnya struktur bilah pada Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. Namun, seiring berjalannya waktu dan terpapar cuaca, warnanya akan berubah menjadi lebih gelap dalam kurun waktu satu hingga dua tahun.

Ia pun mengambil contoh seperti jembatan-jembatan di Amerika Serikat terutama yang di New York. Seringkali memiliki warna yang serupa dengan yang digunakan terhadap warna Istana Garuda IKN dan di Patung GWK Bali.

"Struktur bilahnya pertama berwarna kemerahan, tapi setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap," katanya.

Rangka Dibuat Khusus, Bukan Beli

Sementara itu untuk bagian rangka di belakang bilah, disebutkannya terbuat dari material perforated, yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. Nyoman menegaskan bahwa material ini memiliki daya tahan hingga ratusan tahun.

Menurutnya, rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan cantik, menggunakan baja dari Krakatau Steel. Seluruh rangka dibuat khusus, bukan produk yang dibeli di pasaran.

"Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus," tegasnya.

Dengan segala perhatian terhadap detail dan pemilihan material yang tahan lama, Nyoman berharap Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan dan makna yang mendalam sebagai simbol nasional.

Nyoman juga menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ia memastikan bahwa semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal.

"Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembuatan Istana Garuda. Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti," pungkasnya.

Desain Garuda Jadi Menunduk

Diketahui, Istana Garuda memang memiliki desain yang unik di mana terdapat rangka yang membentuk sebuah sayap yang lebar dan berlapis. Kemudian pada tengahnya terdapat kepala Garuda yang merunduk sebagai penyempurna dari sayap-sayap tersebut.

Nyoman pun menjelaskan terdapat dua arti dari desain garuda tersebut. Salah satunya adalah Burung Garuda sebagai Lambang Negara yang melindungi bangsa Indonesia.

"Kalau Garuda ngedongak, sombong dong. Terserah lah itu image orang. Saya buat sayapnya itu memeluk seperti melindungi," beber Nyoman.

Selain itu,Nyoman juga menegaskan bahwa desain Istana Garuda ini adalah hasil kreasi orisinalnya. Ia juga mengatakan bahwa hasil kerjanya tak ada kaitannya dengan politik.

"Saya ini bekerja tidak ada urusan dengan politik. Saya berpikir terhadap bangsa saya, supaya punya harga diri, maka dari itu desain ini enggak ada niru-nirunya. Itu betul-betul dari hati kita, enggak ada niru-nirunya supaya kita punya harga diri. Itu perlu anak anak muda harus begitu, jangan ATM (amati tiru modifikasi) terus," tegas Nyoman.




(cln/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads