Ada Gibran di Balik Gaya Kolonial Pasar Jongke yang Bikin Jokowi Kagum

Ada Gibran di Balik Gaya Kolonial Pasar Jongke yang Bikin Jokowi Kagum

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 28 Jul 2024 13:49 WIB
Suasana Pasar JongkeΒ Solo yang baru saja selesai direvitalisasi, Jumat (26/7/2024).
Suasana Pasar Jongke Solo yang baru saja selesai direvitalisasi, Jumat (26/7/2024). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekagumannya saat meresmikan Pasar Jongke Solo. Bangunan Pasar Jongke yang bernuansa kolonial itu ternyata ide dari Gibran Rakabuming Raka saat masih menjabat Wali Kota Solo.

"Desain rencana awal arahan dari Mas Gibran, arahan beliau menghendaki seperti yang jadi ini," kata Kabid Sarana dan Distribusi Dinas Perdagangan Kota Solo, Joko Sartono, dihubungi detikJateng, Minggu (28/7/2024).

Joko mengatakan konsep Pasar Jongke memang bergaya arsitektur kolonial Belanda dengan nuansa putih. Dengan konsep arsitektur itu, kata Joko, dia ingin pasar Jongke menyatu dengan destinasi kampung batik Laweyan yang memang terletak tak jauh dari Pasar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya dari fasadnya, arsitekturnya bergaya kolonial Belanda. Harapannya bisa menyatu dengan kampung Batik Laweyan, kampung lama daerah situ, daerah cagar budaya lama, maksud beliau gitu disatukan dengan kawasan," ujarnya.

Hal serupa sama dengan pemilihan warna putih untuk Pasar Jongke. Menurutnya, warna putih dipilih agar kesan gaya arsitek kolonial lebih menyatu dan sinkron. Joko menyebut semuanya merupakan ide Gibran.

ADVERTISEMENT

"Warna beliau juga, semua terkait dengan fasad, warna beliau. Jadi warna putih sudah sesuai bangunan kolonial jadi memang warna menyesuaikan fasadnya, fasad kolonial warna juga menyatu jadi sinkron," bebernya.

Revitalisasi Pasar Jongke dilaksanakan pada Juli 2023-Juli 2024, yang memakan biaya sebesar Rp 124,6 miliar. Di sana terdapat 128 kios, 32 kios kuliner, 7 kios gilingan, 193 los basah, 4 los kering, 16 los arang, 253 pelataran, dan 19 workshop.

"Di tengah itu nanti juga layanan publik, jadi pasar tidak hanya untuk jual beli, namun juga pelayanan, internasional antar warga, event juga," bebernya.

Pelayanan yang dimaksud, kata Joko bisa meliputi pelayanan perbankan, Samsat hingga pelayanan E-KTP.

"Harapan di tengah itu ada pelayanan untuk masyarakat, mungkin nanti bisa disiapkan space tempat untuk setiap hari pelayanan," bebernya.

Pasar seluas 1,7 hektare dengan anggaran pembangunan Rp 124 miliar ini akan menampung pedagang dari Pasar Jongke dan Pasar Kabangan. Sedangkan Pasar Kabangan rencananya akan digunakan sebagai lokasi parkir wisata Kampung Batik Laweyan.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke, Kecamatan Laweyan, Kota Solo yang baru saja selesai dilakukan revitalisasi, Sabtu (27/7). Dalam sambutannya, Jokowi kagum atas hasil revitalisasi Pasar Jongke. Bahkan dia kaget, jika dibandingkan dengan bangunan pasar sebelumnya.

"Saya sendiri juga kaget melihat pasar seperti ini, menurut saya mal saja kalah," kata Jokowi saat memberikan sambutan, Sabtu (27/7).




(aku/aku)


Hide Ads