Relokasi Makam Terdampak Tol di Bladon Klaten, Ditemukan Kafan-Mangkok Utuh

Relokasi Makam Terdampak Tol di Bladon Klaten, Ditemukan Kafan-Mangkok Utuh

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Kamis, 25 Jul 2024 11:08 WIB
Relokasi Makam Bladon Klaten terdampak tol, Kamis (25/7/2024). Ditemukan kain kafan hingga mangkok yang masih utuh meski terkubur puluhan tahun.
Relokasi Makam Bladon Klaten terdampak tol, Kamis (25/7/2024). Ditemukan kain kafan hingga mangkok yang masih utuh meski terkubur puluhan tahun. Foto: Achmad Husein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Ratusan makam di Dusun Bladon, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten direlokasi karena diterjang proyek tol Jogja-Solo. Beberapa kain kafan dan mangkok jenazah masih ditemukan utuh meskipun puluhan tahun terkubur di dalam tanah.

"Lebih dari 10 yang kafannya masih utuh, tulang masih ada, posisi masih gini (sedekap). Ya kita tidak buka, tapi kita balut dengan kain baru," kata bendahara panitia relokasi makam Dusun Bladon, Warsono, kepada detikJateng, Kamis (25/7/2024).

Menurut Warsono, jenazah yang kain kafannya utuh itu sudah dikuburkan antara 18-36 tahun. Bahkan ada yang mangkok makan jenazah yang dikubur 60 tahun masih utuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu mangkok maem, masih utuh. Terbuat dari logam tipis, bukan keramik," kata Warsono.

Mulyono (47) menyatakan mangkok makan jenazah yang masih utuh itu milik neneknya, Pairo Dinomo. Almarhumah dimakamkan sekitar 60 tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Dikuburkan mungkin sekitar 60 tahun, saya lahir saja si Mbah sudah meninggal. Kalau kain kafannya sudah tidak ada," tutur Mulyono kepada detikJateng.

Dikatakan Mulyono, dari makam neneknya itu hanya tersisa mangkok makan. Untuk tulang juga sudah menjadi tanah.

"Kalau tulang sudah menjadi kerikil-kerikil. Mangkok itu dari seng, masih bagus dan utuh, kedalaman ya sampai jenazah," ujar Mulyono.

Relokasi Makam Bladon Klaten terdampak tol, Kamis (25/7/2024). Ditemukan kain kafan hingga mangkok yang masih utuh meski terkubur puluhan tahun.Mangkok milik Pairo Dinomo yang masih utuh meski terkubur puluhan tahun. Foto: Achmad Husein Syauqi/detikJateng

Mangkok itu, ucap Mulyono, dikembalikan dikuburkan bersama kerikil tulang neneknya. Pekerjaan neneknya semasa hidupnya hanya seorang pedagang.

"Kalau nggak salah dulunya pedagang sapi. Ya mangkok kesayangan mungkin," imbuhnya.

detikJateng sempat melihat mangkok tersebut yang hanya terbuat dari logam tipis. Mangkok bermotif air dengan cat warna hijau putih yang relatif utuh.

Sebelumnya diberitakan, ratusan makam di Dusun Bladon, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten direlokasi karena diterjang proyek tol Jogja-Solo. Relokasi dilakukan mandiri dan sebagian dibantu tim Al-Iswat selaku pihak ketiga.

"Pembongkaran dimulai hari Senin karena kita dikejar pihak tol, rencana dibongkar massal oleh warga tapi karena terdesak waktu untuk 89 makam di barat tol ditangani oleh Al-Iswat," jelas panitia relokasi makam, Handoko kepada detikJateng di lokasi, Rabu (24/7).

Sementara itu, pejabat pembuat komitmen PPK jalan tol Jogja-Solo, Widodo Budi Kusumo, menyebut ada 48 makam warga Dusun Sidodadi yang belum mendapat ganti rugi.

"Ada 48 makam. Sudah kita siapkan dan dikoordinasikan dengan BPN untuk jadwalnya," jelas Widodo saat dimintai konfirmasi detikJateng.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads