Ratusan makam di Dusun Bladon, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten direlokasi karena diterjang proyek tol Jogja-Solo. Relokasi dilakukan mandiri dan sebagian dibantu tim Al-Iswat selaku pihak ketiga.
"Pembongkaran dimulai hari Senin karena kita dikejar pihak tol, rencana dibongkar massal oleh warga tapi karena terdesak waktu untuk 89 makam di barat tol ditangani oleh Al-Iswat," jelas panitia relokasi makam, Handoko kepada detikJateng di lokasi, Rabu (24/7/2024) siang.
Menurut Handoko, di makam tersebut digunakan warga Dusun Bladon dan Sidodadi. Meskipun makam warga Dusun Sidodadi ada yang belum terbayarkan ganti ruginya tetap diangkat daripada dikeruk alat berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ahli waris dari Sidodadi yang belum terbayarkan tetap kita angkat karena sudah konsekuensi dengan pihak tol. Di sini (timur tol) ada sekitar 140 ahli waris warga Bladon tapi ada sekitar 50 warga Sidodadi yang belum terbayarkan," kata Handoko.
Untuk lokasi makam baru, sambung Handoko, di dekat masjid Bladon sekitar 100 meter jaraknya dari makam lama. Namun untuk warga Dusun Sidodadi ada yang dipindah ke luar.
"Kemarin ada dua ahli waris dari Sidodadi dipindah ke Dusun Turasan. Untuk warga Bladon tetap di sini di dekat masjid," jelas Handoko.
Koordinator Al-Iswat, Dwi Joko Yudho, mengatakan pihaknya diminta bantuan warga ikut merelokasi. Timnya merelokasi makam di barat jalan tol.
"Kita di barat tol ada 89 makam tapi faktanya kita temukan 111 jenazah. Sudah selesai kita relokasi," jelas Joko kepada detikJateng.
Terpisah, p[ejabat pembuat komitmen PPK jalan tol Jogja-Solo, Widodo Budi Kusumo, menyatakan ada 48 makam warga Dusun Sidodadi yang belum mendapatkan uang ganti rugi.
"Ada 48 makam. Sudah kita siapkan dan dikoordinasikan dengan BPN untuk jadwalnya," jelas Widodo saat diminta konfirmasi detikJateng.
Pantauan detikJateng di lokasi, makam tersebut dibelah jalan tol Jogja-Solo. Saat warga tengah sibuk menggali dan memindahkan, alat berat juga langsung bekerja meratakan lokasi.
Sebelumnya diberitakan, makam warga Dusun Bladon, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten diterjang proyek Tol Solo-Jogja. Warga sepakat membeli tanah makam pengganti dengan cara iuran. Ini alasannya.
"Kita dari warga swadaya. Jadi semua uang ganti rugi makam dijadikan satu untuk membeli tanah," ungkap ketua panitia relokasi makam Dusun Bladon, Handoko kepadadetikJatengusai musyarawah uang ganti rugi (UGR) di gedung serbaguna desa setempat, Kamis (27/6).
(apl/ahr)