Warga Bladon Klaten Iuran Beli Tanah Pengganti Makam Terdampak Tol

Warga Bladon Klaten Iuran Beli Tanah Pengganti Makam Terdampak Tol

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 27 Jun 2024 15:50 WIB
Musyawarah kesepakatan pemindahan makam Dusun Bladon, Desa Pepe, Ngawen, Klaten,Β Kamis (27/6/2024).
Musyawarah kesepakatan pemindahan makam Dusun Bladon, Desa Pepe, Ngawen, Klaten,Β Kamis (27/6/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Puluhan makam warga Dusun Bladon, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten diterjang proyek Tol Solo-Jogja. Warga sepakat membeli tanah makam pengganti dengan cara iuran. Ini alasannya.

"Kita dari warga swadaya. Jadi semua uang ganti rugi makam dijadikan satu untuk membeli tanah," ungkap ketua panitia relokasi makam Dusun Bladon, Handoko kepada detikJateng usai musyarawah uang ganti rugi (UGR) di gedung serbaguna desa setempat, Kamis (27/6/2024).

Dijelaskan Handoko, yang dimusyawarahkan hari ini merupakan makam susulan sebanyak 65 makam dari total 275 makam. Masyarakat sudah sepakat jika UGR belum terbayarkan maka makam belum dipindah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum dipindah semua, soalnya sudah kesepakatan kalau belum dibayarkan semua makam belum dipindah. Hari ini alhamdulillah setuju semua (nilai uangnya)," ujar Handoko.

Handoko menyebut nilai ganti rugi per makam sudah disepakati warga. Besarannya mulai Rp 3 juta sampai Rp 8,7 juta tergantung bentuk makam.

ADVERTISEMENT

"Ada yang Rp 8,7 juta, Rp 4,7 juta, ada Rp 3 juta. Tanah kita cari dan beli sendiri yang dibayar dengan uang UGR, alhamdulillah sepakat dengan semua ahli waris, kita tinggal menunggu uang cair, kita beli dan pindahkan sendiri," paparnya.

Makam yang lama merupakan makam yang digunakan warga dari dua dusun yaitu Dusun Sidodadi dan Bladon. Tetapi warga Dusun Bladon sebanyak 65 makam tidak setuju dipindah di barat tol.

"Kita mau digeser di sebelah tol, jauh di lain dusun oleh pemerintah desa jadi kita tidak mau. Jauh, hampir satu kilometer tapi yang kita mau beli sendiri itu dekat, satu kampung," jelas Handoko.

Salah satu warga Bladon, Parjono mengatakan warga sudah setuju iuran beli lahan untuk makam. Karena yang disediakan pemerintah desa lokasinya jauh.

"Karena jaraknya jauh. Yang Kita punya sendiri dekat, dekat masjid," ungkap Parjono kepada detikJateng.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan Tol Jogja-Solo, Widodo Budi Kusumo mengatakan hasil musyawarah menyetujui pemindahan makam Dusun Bladon. Setelah semua warga setuju akan dilakukan pembayaran.

"Kalau musyarawah kita lanjutkan dengan pembayaran, lahan sudah disediakan desa. Pada prinsipnya semua lancar, pengadaan lahan di Klaten 98 persen, ini tinggal makam Pepe dan Kebondalem Lor (Prambanan)," jelas Widodo.




(rih/aku)


Hide Ads