Diterjang Tol, 467 Makam di Prambanan Klaten Direlokasi Warga Secara Swadaya

Diterjang Tol, 467 Makam di Prambanan Klaten Direlokasi Warga Secara Swadaya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 05 Jun 2024 12:16 WIB
Relokasi makam di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan Klaten yang terdampak tol.
Relokasi makam di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan Klaten yang terdampak tol. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebanyak 467 makam di Dusun Dukuh, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten, diterjang proyek Tol Jogja-Solo. Relokasi makam di dusun itu tidak dilakukan oleh pihak tol seperti di desa lainnya, tetapi ditangani warga secara swadaya.

"Atas kesepakatan warga dan ahli waris, kita mengadakan pembongkaran bersama untuk pemindahan makam," kata sekretaris panitia pembongkaran dan pemindahan makam Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Sutrisno saat ditemui detikJateng di lokasi, Rabu (5/6/2024) siang.

Jumlah warga yang dikerahkan, terang Sutrisno, sekitar 30 orang yang dibagi menjadi empat tim. Dengan merelokasi makam sendiri, warga merasa lebih mantap karena bisa merawat secara langsung.

"Kita nguri-uri (merawat) orang tua dan para sesepuh. Sebelumnya kita sudah briefing dulu, nama makam juga sama tidak diubah meskipun lokasi dipindah," katanya.

Relokasi makam di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan Klaten yang terdampak tol.Relokasi makam di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan Klaten yang terdampak tol. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Seksi pembongkaran makam, Kayadi menjelaskan jumlah total makam yang direlokasi karena proyek tol Jogja-Solo sebanyak 467 makam. Pembongkarannya sejak Rabu pekan lalu.

"Sudah sejak Rabu, rencana dengan pihak tol selama satu bulan. Dari hari pertama sampai sekarang tidak ada kendala," terang Kayadi kepada detikJateng.

Kayadi menyatakan, para ahli waris yang jauh juga datang ke lokasi, bahkan dari Banyuwangi, Jawa Timur, juga datang. Padahal tidak ada undangan bagi yang di luar kota.

"Sebetulnya tidak diberi tahu tapi kebetulan mungkin ada kontak batin sehingga pulang," ungkap Kayadi yang memiliki tujuh kerabat yang direlokasi.

Menurut Kayadi, relokasi di desanya dilakukan dengan memindahkan sekaligus nisannya. Nisan yang batu dan bisa dipindah akan dipindahkan.

"Nisan yang bisa dipindah dibawa kesana semua. Kecuali yang tembok mungkin rusak tidak mungkin dibawa, ini sudah kesepakatan," pungkas dia.




(cln/dil)


Hide Ads