600-an Makam di Dompyongan Klaten Diprediksi Diterjang Proyek Tol Solo-Jogja

600-an Makam di Dompyongan Klaten Diprediksi Diterjang Proyek Tol Solo-Jogja

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 20 Mei 2024 17:33 WIB
Tim Al Iswat saat relokasi makam di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten beberapa waktu lalu. Foto diunggah Senin (20/5/2024).
Ilustrasi. Tim Al Iswat saat relokasi makam di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten beberapa waktu lalu. Foto diunggah Senin (20/5/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebanyak 615 makam di Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten disebut bakal diterjang pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Pemdes tengah mempersiapkan untuk relokasi dengan menggelar musyawarah desa (musdes).

"Kita besok baru mau musdes dulu untuk membuat perdes karena jumlah makamnya banyak. Jumlahnya kalau tidak salah 615," jelas Kades Dompyongan, Sarono kepada detikJateng, Senin (20/5/2024).

Dijelaskan Sarono, dari jumlah tersebut apakah semua akan terkena trase tol semua atau tidak Pemdes belum tahu. Nantinya baru akan dilakukan pembicaraan dengan pihak ketiga yang merelokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya baru akan kita bicarakan dengan pihak tim yang akan merelokasi. Yang jelas makam ini dengan situs Dompyongan cukup jauh, jaraknya sekitar 300 meter," ungkap Sarono.

Menurut Sarono, di desanya memang ada situs bebatuan candi tetapi jauh. Selama ini saat warga menggali liang makam tidak pernah menemukan benda-benda aneh.

ADVERTISEMENT

"Saat menggali liang lahat selama ini belum pernah ditemukan benda. Beda dengan yang di Dusun Krapyak, menggali makam sering temuan batu mirip altar karena di dekat situs," lanjut Sarono.

Anggota tim relokasi makam proyek tol Jogja-Solo dari Al Iswat, Dwi Joko Yudho mengatakan di Desa Dompyongan ada satu kompleks makam tapi jumlahnya paling banyak.

"Kemarin sudah kita survei, di sana (Dompyongan) ada satu lokasi tapi besar. Itu 615 makam," ungkap Dwi kepada detikJateng.

Menurut Dwi, karena jumlahnya paling banyak diperkirakan relokasi akan memakan waktu sekitar 10 hari. Setelah itu menyusul pemindahan di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen.

"Setelah itu nanti masih ada yang di Desa Pepe maupun Karangnongko. Kemudian masih ada di Desa Taskombang (Kecamatan Manisrenggo) tapi jumlah tidak sebanyak Dompyongan," imbuhnya.




(apu/rih)


Hide Ads