Petani di Pati Gelar Aksi, Minta Dana Bantuan Puso 2023 dari Jokowi Dicairkan

Petani di Pati Gelar Aksi, Minta Dana Bantuan Puso 2023 dari Jokowi Dicairkan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 10 Jun 2024 11:35 WIB
Petani menggelar aksi di depan Kantor BPBD Pati menuntut bantuan puso tahun 2023 dicairkan, Senin (10/6/2024).
Petani menggelar aksi di depan Kantor BPBD Pati menuntut bantuan puso tahun 2023 dicairkan, Senin (10/6/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Ribuan petani menggelar aksi di depan kantor BPBD Kabupaten Pati. Mereka meminta agar bantuan stimulan puso gagal panen tahun 2023 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera dicairkan.

Massa berdatangan dari berbagai kecamatan di wilayah Pati, seperti Juwana, Sukolilo, Gabus, dan lainnya. Massa mulai berdatangan di depan kantor BPBD Pati, Senin (10/6/2024), pukul 09.00 WIB. Massa terdiri dari laki-laki hingga perempuan. Mereka membawa berbagai tulisan meminta agar bantuan stimulan puso bagi petani 2023 segera cair.

Tulisan itu terdiri dari 'Petani Pati nagih janji, bantuan stimulasi korban banjir 2023 belum keluar sampai banjir lagi 2024', 'Petani butuh bukti bukan janji, petani jangan dibohongi terus pak. Kami minta hak kami yang sudah dijanjikan', dan 'Sudah satu tahun lebih kami menunggu, kenapa belum dicairkan, janji tak ugemi (saya pegang) Pak Presiden'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan petani, Marzuki mengatakan, para petani Pati secara seremonial menerima bantuan stimulan puso oleh Presiden Jokowi di Purwodadi ,Kabupaten Grobogan akhir tahun 2023 lalu. Akan tetapi, bantuan tersebut sampai sekarang belum juga dicairkan.

"Bantuan yang diberikan Joko Widodo sewaktu saya masih mengharap menghadiri di Purwodadi, maka dari itu aku menuntut hak saya supaya BNPB bisa mencairkan dana ini," jelas Marzuki ditemui di lokasi, Senin (10/6/2024).

ADVERTISEMENT

Marzuki menceritakan jika petani membuat permohonan bantuan, bahkan permohonan itu dilakukan dua kali. Lagi-lagi dana bantuan yang nominalnya mencapai Rp 46 miliar belum juga cair sampai sekarang. Oleh karena itu, petani berharap agar bantuan stimulan puso tahun 2023 agar segera dicairkan.

"Kita menuntut hak kita, kita petani dasarnya kita dibuat untuk permohonan, untuk permohonan sudah selesai, ternyata kita dicanangkan oleh pak Jokowi 13 Desember 2023. Dan kedua 13 Januari 2024 ternyata sampai saat ini terganjal, untuk itu kami mohon Pelaksana BPBD mohon bantuan ini segera dicairkan disampaikan langsung pemerintah pusat untuk mencairkan dana ini," terang dia.

Petani menggelar aksi di depan Kantor BPBD Pati menuntut bantuan puso tahun 2023 dicairkan, Senin (10/6/2024).Petani menggelar aksi di depan Kantor BPBD Pati menuntut bantuan puso tahun 2023 dicairkan, Senin (10/6/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Dalam kesempatan yang sama Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan menyambut baik perwakilan petani menggelar aksi unjuk rasa. Dia mengakui jika bantuan stimulan puso ini memang belum cair selama setahun.

"Unjuk rasa yang dilakukan hari ini yang dilakukan oleh perwakilan dari Kelompok Tani dan petani penerima stimulan puso ini adalah semacam reaksi karena mereka sudah terlalu lama menunggu realisasi bantuan kurang lebih sudah satu tahun proses itu belum terlaksana bantuan stimulan itu," jelas Martinus ditemui di lokasi.

Dia menjelaskan total kerugian akibat puso pada tahun 2023 mencapai Rp 46 miliar. Namun jumlah tersebut pemerintah tidak sanggup apabila dicairkan sekaligus. Maka pihaknya mengupayakan untuk mencairkan bantuan stimulan puso beberapa tahapan.

"Kendala kita keterbatasan anggaran, untuk wilayah Pati itu anggaran mencapai Rp 46 miliar stimulan puso ini, pemerintah tidak mungkin sekaligus dalam yang sama waktu Rp 46 miliar itu turun, itu sudah diupayakan bantuan itu turun beberapa tahapan," terang Martinus.

Selain itu, Martinus mengatakan pemerintah memang berencana mencairkan dalam beberapa tahap. Tahap pertama rencana Rp 16 miliar dana bantuan stimulan yang akan diberikan kepada petani di wilayah Pati yang terdampak puso.

Tak hanya itu, BPBD Pati tengah melengkapi data-data untuk proses pencairan dana bantuan. Dia berharap dana bantuan bisa segera dicairkan dan disalurkan secara menyeluruh.

"Memang ada beberapa data yang diperbaiki setidaknya tahapan pertama ini akan turun sekitar Rp 16 miliar untuk petani di wilayah Gabus, Dukuhseti, Wedarijaksa, Juwana dan Margorejo, baru nanti dilakukan tahapan berikutnya," kata Martinus.

"Kita memohon bantuan petani untuk melengkapi data-data yang harus dilengkapi untuk proses pencarian ini," dia melanjutkan.




(cln/apu)


Hide Ads