Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian memberikan bantuan benih kepada petani bawang merah di Kabupaten Demak yang terdampak banjir. Bantuan benih bawang merah untuk Demak mencapai 42,5 ton.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Holtikultura, Kementerian Pertanian, Andi Muhammad Idil Fitri mengatakan banjir Pantura belum lama ini yang mengakibatkan sejumlah sentra bawang merah mengalami puso, seperti Demak, Grobogan, Pati, Kendal, Probolinggo, Brebes, Cirebon.
"Kementerian Pertanian sangat berempati terhadap banjir yang menimpa sepanjang Pantura kemarin itu. Khusus untuk Demak, benih yang kita berikan ada 42,5 ton," kata Andi di persawahan Dukuh Lengkong, Desa Mulyorejo, Demak, Kamis (2/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi mengatakan, banjir di Pantura mengakibatkan sekitar 25.000 ton bawang merah tidak bisa ditanam lagi. Menurut dia, petani bawang merah di Demak yang terdampak banjir paling parah.
"Ada 7.500 hektare yang terdampak dan ada 2.500 hektare yang puso. Kalau kita konversi itu sekitar 25.000 ton yang puso, artinya tidak bisa ditanam lagi. Di Demak sendiri ini hampir 2.000 hektare yang terdampak banjir, dan yang puso sekitar 2.000 hektare," ujarnya.
Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa pupuk dan sarana pertanian lain.
"Kementerian Pertanian itu ada kolaborasi ada kerjasama dengan para Champion. Champion ini tentunya salah satunya di Demak karena sentra. Ini selain benih kita berikan juga saprodi, sarana produksi. Kalau benihnya tadi sudah ada, dari sisi pupuk NPK-nya, kemudian pengusahanya ataupun hal hal yang lain," ucap Andi.
Andi menyebut kenaikan harga bawang merah di pasaran beberapa waktu lalu juga disebabkan oleh banjir di sejumlah wilayah Pantura.
"Beberapa hari kemarin menjelang Lebaran tentunya itu (harganya) naik terutama adalah banjir ini. Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik, artinya harga itu pasti ada fluktuasi," jelasnya.
Andi menambahkan, bawang merah merupakan komoditas yang seksi dari sisi fluktuasi harga. "Kalaupun naik (harganya) ya biarlah petani kita menikmati," ujarnya.
Salah seorang petani bawang merah, Sutarjo (61) mengucap syukur setelah mendapat bantuan 50 kilogram benih bawang merah. Gegara banjir, dia mengaku rugi puluhan juta rupiah sehingga tak lagi punya ongkos untuk membeli benih bawang merah.
"Biji brambang mahal sekali, kalau tidak dapat bantuan ya tidak bisa tanam lagi," kata Sutarjo.
Petani lain, Sunari (67) juga berterima kasih telah mendapat bantuan benih bawang merah. Namun, lahan yang ia sewa seluas dua hektare kini sedang ditanami palawija. Dia mengaku tak punya modal untuk kembali menanam bawang merah.
"(Harga benih) Ada yang Rp 32 ribu, tergantung besar kecilnya. Terima kasih dapat bantuan dari pemerintah 50 kilogram," ujar Sunari.
(dil/aku)