Pemkot Semarang mulai bersiap jika imbas El Nino menyebabkan pasokan air bersih dari PDAM berkurang hingga Desember mendatang. Jika terdampak kekeringan, salah satu upaya yang ditempuh yaitu mengalirkan air PDAM secara bergilir dengan durasi tertentu.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita mengatakan dari informasi yang dia peroleh, Desember sudah mulai musim hujan. Adapun dari hasil pengecekan resevoir PDAM Tirta Moedal di Jalan Kelud, Kota Semarang, untuk pasokan hingga Desember disebut masih aman.
"Secara hasil kesimpulan tadi dari laporan teman-teman PDAM, ini insyaallah (aman). Saya kan bicara sampai Desember dulu, insyaallah masih terpenuhi kecuali di wilayah untuk Kudu. Utamanya kudu ini untuk Rowosari kemudian di Meteseh, ini yang masih agak riskan. Tapi sampai sekarang masih terpenuhi," kata Ita, Jumat (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ita menjelaskan ada beberapa wilayah yang sudah mulai kekurangan air bersih antara lain Jabungan, Rowosari, dan Gondoriyo. Namun awal September ini diharapkan bantuan Kementerian PUPR berupa Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sudah bisa beroperasi.
"Jabungan, Rowosari, Gondoriyo memang sudah kekurangan air. Tetapi insyallah di wilayah itu, mungkin awal September ini sudah selesai, ada bantuan dari Kementerian PUPR berupa Pamsimas. Ada enam tempat, Wonoplumbon, Rowosari, Jabungan, Gondoriyo. Dua lagi saya lupa," ujarnya.
Direktur Teknik PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Gunawan Wibisono menambahkan, untuk memenuhi pelanggan di Kota Semarang, ada tiga sumber suplai yaitu air permukaan, sumur, dan mata air.
"Jadi kalau di sini, pipa Kaligarang 500 liter per detik. Yang dikelola dari TGM (Tirta Gajah Mungkur) kita bekerja sama itu ada 700 liter per detik, di Kudu 950. Itu untuk air permukaan yang diolah," jelas Gunawan.
"Kita juga punya sumur. Sumurnya sekitar 500-an liter per detik. Kita punya mata air kurang lebih 300 liter per detik. Katakan angkanya hampir 3.000 lah (liter per detik)," sambung dia.
Untuk wilayah Kudu, pasokannya dari waduk Kedungombo yang juga menyuplai Demak dan Grobogan. Untuk Kota Semarang sendiri tepatnya Kudu, dipasok 950 liter per detik.
"Kondisi terakhir Kudu beroperasi 950 liter per detik," ucap Gunawan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Pelanggan kami masih dapat, misal bergilir. Sehari ini dapat aliran 12 jam, kemudian temennya (kampung) sebelahnya 12 jam. Lama-lama sampai kekekeringannya ekstrem itu bisa makin kurang. Pelayanan akan suplai dengan tangki," jelas Gunawan.
Ada pula warga yang bukan pelanggan PDAM meminta bantuan droping air bersih menggunakan truk tangki. Gunawan menegaskan pihaknya tetap melayani, termasuk ke tempat yang sebelumnya menolak pemipaan PDAM.
"Namanya masyarakat kota Semarang kan nggak bisa pilih-pilih, walau bukan pelanggan tetap beri bantuan," tegasnya.
Gunawan juga mengimbau masyarakat melakukan antisipasi dengan memiliki tandon air sendiri. Dengan demikian, ketika ada giliran penyaluran air sudah tidak perlu khawatir.
"Diimbau punya tandon sendiri. Untuk ketika pas mati bisa manfaatkan air tadi," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)