Pemkab Banyumas Dorong Tol Pejagan-Cilacap Jadi Solusi Atasi Macet di Ajibarang

Pemkab Banyumas Dorong Tol Pejagan-Cilacap Jadi Solusi Atasi Macet di Ajibarang

Anang Firmansyah - detikJateng
Rabu, 17 Apr 2024 15:52 WIB
Kondisi arus lalu lintas yang macet pada saat arus balik lebaran 2024 di Simpang 3 Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Senin (15/4/2024).
Kondisi arus lalu lintas yang macet pada saat arus balik lebaran 2024 di Simpang 3 Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Senin (15/4/2024).Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Kondisi arus lalu lintas di wilayah Kabupaten Banyumas pada saat arus balik mudik Lebaran 2024 masih menyisakan persoalan. Khususnya pada saat arus balik di wilayah simpang tiga Ajibarang menuju arah Tol Pejagan, Kabupaten Brebes.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas, Agus Sriyono menjelaskan untuk tahun ini, menurutnya yang menjadi titik berat lalu lintas ada di jalan nasional di wilayah Kecamatan Ajibarang akibat kemacetan yang ada di Bumiayu.

"Arus lalu lintas melalui jalur selatan Pejagan- Bumiayu-Ajibarang-Kebumen-Yogyakarta, masih terjadi hambatan kelancaran seperti ruas Bumiayu-Pejagan yang pada arus balik mengalami antrean," kata Agus kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kemacetan panjang terjadi dalam kurun waktu 4 hari, tepatnya pada 13-16 April 2024. Faktor utamanya karena terjadi lonjakan volume kendaraan yang menuju arah Tol Pejagan.

"Kemacetan pada 13-16 April banyak faktor penyebab. Antara lain volume arus lalu lintas melebihi kapasitas jalan, hambatan samping seperti banyaknya simpang prioritas yang diatur warga, keluar masuk rumah makan, SPBU dan lokasi wisata serta kecelakaan lalu lintas," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dari banyaknya faktor tersebut, menurut Agus solusi yang perlu menjadi pertimbangan adalah segera terwujudnya jalan Tol Pejagan-Cilacap.

"Adanya jalan tol Pejagan-Cilacap tidak hanya digunakan pada masa Lebaran saja. Tetapi volume lalu lintas yang terus meningkat dan jika dilakukan pelebaran jalan, masih akan menjadi permasalahan karena banyaknya hambatan samping sepanjang jalur tersebut," jelasnya.

"Jika jalan tol Pejagan-Cilacap bisa terwujud, maka kelancaran lalu lintas dan perekonomian di jalur selatan akan semakin meningkat sejalan dengan kelancaran mobilitas angkutan orang dan barang dari berbagai wilayah," sambungnya.

Agus menyebut, rekayasa lalu yang selama ini dilakukan pada saat arus mudik dan balik hanya menjadi solusi sementara. Setiap tahunnya akan berpotensi terulang kembali.

"Karena pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas hanya akan mengalihkan kemacetan dan lancar bersifat sementara," ujarnya.

Selain itu, untuk wilayah kota dan sekitarnya pada tahun ini tidak terjadi kemacetan panjang. Karena dapat dikendalikan oleh petugas baik dari Polres, Dishub dibantu personel TNI, dan organisasi masyarakat sehingga terlihat cukup ramai lancar.

"Untuk wilayah Patikaraja, Simpang Pegalongan dan Kaliori sudah dilakukan integrasi dan berjalan cukup ramai lancar dengan koordinasi Polresta Banyumas untuk melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas, sehingga arus lintas untuk tahun ini tidak terjadi kemacetan yang begitu panjang sebagaimana tahun lalu," pungkasnya.




(cln/apu)


Hide Ads