Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 di Purwokerto Diresmikan, Ini Sejarahnya

Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 di Purwokerto Diresmikan, Ini Sejarahnya

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 08 Apr 2024 19:19 WIB
Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 di halaman Stasiun Purwokerto, Banyumas, diresmikan, Senin (8/4/2024).
Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 di halaman Stasiun Purwokerto, Banyumas, diresmikan, Senin (8/4/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo meresmikan Monumen Lokomotif 'Kebo Kuning' C300 milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5 Purwokerto di halaman Stasiun Purwokerto. Peresmian ini menandai Lokomotif Kebo Kuning C300 menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

Didiek menjelaskan kehadiran monumen Lokomotif Kebo Kuning ini diharapkan dapat menjadi ikon baru Kota Purwokerto. Selain itu juga sekaligus menjadi daya tarik wisata tersendiri khususnya bagi pencinta kereta api.

"Kami juga berharap keberadaan lokomotif ini menambah semarak suasana dan membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat khususnya pelanggan KA di Stasiun Purwokerto," kata Didiek saat meresmikan Monumen Kebo Kuning, Senin (8/4/2024) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didiek mengungkapkan monumen ini sebagai upaya KAI Daop 5 Purwokerto untuk melestarikan benda cagar budaya kereta api sebagai bagian dari sejarah transportasi Kereta Api. Sekaligus sebagai media edukasi bagi masyarakat khususnya generasi saat ini dan mendatang.

Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 di halaman Stasiun Purwokerto, Banyumas, diresmikan, Senin (8/4/2024).Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 di halaman Stasiun Purwokerto, Banyumas, diresmikan, Senin (8/4/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Berdasarkan data yang dirilis Daop 5 Purwokerto, sejarah Lokomotif Kebo Kuning C300 diawali pada tahun 1963, dua lokomotif hidrolik didatangkan dari pabrik Schoema, Jerman yang kemudian diberi nama Kebo Kuning I dan Kebo Kuning II. Kata 'Kebo' dalam Bahasa Jawa artinya 'kerbau' sedangkan 'Kuning' diambil dari ciri khas warna kuning yang mendominasi lokomotif ini.

ADVERTISEMENT

Lokomotif Kebo Kuning bergandar tipe C. Artinya lokomotif ini memiliki 3 roda penggerak yang digerakkan oleh achsgetriebe (axle gear). Lokomotif ini memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.760 mm, dan tinggi 2.860 mm. Beroperasi di lintas sepur dengan lebar 1.067 mm, Lokomotif Kebo Kuning memiliki daya motor diesel sebesar 100 HP (horse power).

Kedua lokomotif ini memiliki tugas khusus yaitu dinas langsir di dalam Balai Yasa Semarang (Jalan Pengapon). Pada tahun 1991, Balai Yasa Semarang ditutup sehingga kedua lokomotif tersebut dipindahkan ke Balai Yasa Tegal.

Di kemudian hari, Lokomotif Kebo Kuning I dan II akhirnya terpaksa berhenti beroperasi karena tidak tersedianya suku cadang. Dinas langsir pun kemudian digantikan oleh Lokomotif D301. Pada perkembangannya, tersisa 1 unit lokomotif Kebo Kuning yang berada di Balai Yasa Tegal.

Selanjutnya, pada 13 Februari 2024, Lokomotif Kebo Kuning dikirimkan dari Balai Yasa Tegal ke Stasiun Purwokerto untuk kemudian dijadikan monumen. Kini, Lokomotif Kebo Kuning menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

"Harapannya, masyarakat bisa mencintai dan menjaga lokomotif ini, agar tetap lestari dan terjaga, tetap dalam kondisi bersih, jangan sampai ada vandalisme," pungkas Didiek.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads