Sawah di Jakenan Pati Kebanjiran, Petani Panen Pakai 'Perahu' Terpal

Sawah di Jakenan Pati Kebanjiran, Petani Panen Pakai 'Perahu' Terpal

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 14 Mar 2024 10:40 WIB
Petani panen menggunakan terpal untuk mengangkut padi yang kebanjiran di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Kamis (14/3/2024).
Petani panen menggunakan terpal untuk mengangkut padi yang kebanjiran di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Kamis (14/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Ratusan hektare sawah di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir. Petani terpaksa memanen padi menggunakan terpal.

Pantauan detikJateng di Desa Tondomulyo, Kamis (14/3), tampak sejumlah petani memanen padi di sawah yang kebanjiran. Ketinggian genangan air di sawah mencapai sekitar satu meter.

Para petani pun Mereka tampak menggunakan terpal untuk mengangkut hasil panen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petani panen menggunakan terpal untuk mengangkut padi yang kebanjiran di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Kamis (14/3/2024).Petani panen menggunakan terpal untuk mengangkut padi yang kebanjiran di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Kamis (14/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Salah satu petani, Supadi (53) mengatakan sawah di desanya kebanjiran setelah hujan intensitas tinggi mengguyur sejak Selasa (12/3).

"Mulai Selasa sampai sekarang kan hujan terus," kata Supadi kepada detikJateng di lokasi, Kamis (14/3/2024).

ADVERTISEMENT

"Ini tanaman padi yang harusnya (masih) ditanam terendam banjir sampai 1 meter. Ini terpaksa dipotong terus diangkat dengan terpal," imbuh Supadi.

Supadi khawatir jika tidak segera dipanen padinya akan rusak atau busuk. "Hasilnya kurang dari dipanen biasa," ujar dia.

Babinsa Desa Tondomulyo, Jakenan, Kopral Satu Edi Kusmanto mengatakan ada lima rumah yang kebanjiran di Tondomulyo. Dia bilang banjir ini karena Sungai Silugonggo meluap.

"Di Tondomulyo ada sekitar lima rumah. Ini air dari selatan dari Winong, makanya yang terdampak dari pertanian sini," kata Edy saat dihubungi detikJateng.

Menurut Edy, ada sekitar 400 hektare sawah di wilayahnya yang kebanjiran. Jalanan di Jakenan juga terendam banjir dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter.

"Kalau pertanian terdampak semua, sekitar 400 hektare terendam banjir. Titik banjir berada di Glonggong, terus juga pertigaan Jakenan Winong," pungkas Edy.




(dil/rih)


Hide Ads