Paket Beras Murah di Pasar Kajen Pekalongan Ludes Diburu Emak-emak

Paket Beras Murah di Pasar Kajen Pekalongan Ludes Diburu Emak-emak

Robby Bernardi - detikJateng
Kamis, 22 Feb 2024 13:35 WIB
Suasana pangan murah di Pasar Kajen, Pekalongan, Kamis (22/2/2024)
Suasana bazar pangan murah di Pasar Kajen, Pekalongan, Kamis (22/2/2024) Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan - Bazar pangan murah di Pasar Kajen, Pekalongan laris diserbu emak-emak. Total ada 500 paket beras SPHP dari Bulog ludes dalam waktu sekitar satu jam.

Pantauan detikJateng di Pasar Kajen Pekalongan, Kamis (22/2/2024), para emak-emak sudah ramai mengantre sejak pukul 07.00 WIB, padahal bazar pangan murah dibuka pada 08.30 WIB. Terdengar suara riuh saat para emak-emak itu saling dorong untuk mendapatkan beras murah. Sebagai informasi, paket beras SPHP seberat 5 kg dijual seharga Rp 52 ribu atau lebih murah Rp 4-5 ribu dari harga pasaran.

Salah satu yang ikut mengantre yakni Okta (28). Ibu muda ini mengaku mengantre selama 1,5 jam untuk mendapatkan beras murah itu.

"Lama banget antre dari jam 08.00 WIB, baru dapat. Ya mumpung murah, selisihnya kurang lebih 5 ribuan sih, kita rela mengantre dan desak-desakan banget. Ini tadi lima kilo kita tebus Rp 52 ribu," kata Okta saat ditemui di lokasi.

Suasana pangan murah di Pasar Kajen, Pekalongan, Kamis (22/2/2024)Suasana antrean pangan murah di Pasar Kajen, Pekalongan, Kamis (22/2/2024) Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Hal senada disampaikan Suci (32) warga Kajen yang mengantre sambil menggendong anaknya. Dia mengaku mengantre berjam-jam untuk mendapatkan beras murah.

"Iya dari lagi jam 08.00 WIB mengantre, gendong anak. Saya harus bawa anak, di rumah tidak ada yang jaga. Ya gendong seperti ini. Kasihan kalau ditinggal sendiri," kata Suci.

"Ya lumayan selisihnya. Kalau lima kilo dijual Rp 52 ribu, berarti per kilonya mendapatkan Rp 10.400. Kalau di luar kan beras per kilo mencapai Rp 16 ribu. Berapa tuh selisihnya, kan lumayan," sambung dia.

Kisah berbeda disampaikan Aminah (58) yang harus gigit jari karena tak kebagian beras murah. Aminah hanya bisa kecewa karena sistem antrean yang semrawut.

"Mengantri dari jam 07.00 WIB lebih, tidak mendapatkan beras. Saya ikut mengantre, yang tidak mengantre (menyerobot ke depan) malah dikasih kupon. Ya saya kecewa, berdiri lama tadi," sesal Aminah.

Terpisah, Kabid Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pekalongan, Dewi Fabanyo, menjelaskan pasar pangan murah akan terus digelar, dengan tujuan menstabilkan harga beras.

"Ini kegiatan pangan murah, Salah satu kegiatan untuk membantu masyarakat dan untuk stabilisasi harga beras. Tadi kita ada kouta 500 paket dan satu paket 5 kg beras SPHP Bulog," kata Dewi, saat ditemui detikJateng di lokasi pasar pangan murah di halaman Pasar Kajen.

Dewi menyebut kenaikan harga beras terjadi merata di sejumlah daerah. Dia berharap jelang Ramadan harga sembako bisa stabil.

"Kegiatan ini akan terus dilakukan agar harga beras stabil, lebih-lebih, menjelang Ramadan. Semoga harga akan segera stabil. Kalau stok beras aman sih, ini memang kenaikan harga beras tidak di sini saja, menasional ya," ucapnya.




(ams/aku)


Hide Ads