Kondisi Pasar Totogan di jalan Klaten-Boyolali, Kecamatan Ngawen, Klaten memprihatinkan. Warga mengeluhkan tidak adanya pasokan air bersih dan matinya lampu berbulan-bulan.
"Saya melihat fasilitas umum yang ada di Pasar Totogan kurang memenuhi standar. Dari air kamar mandi dan lampu kamar mandi juga tidak nyala sudah beberapa bulan," ungkap seorang warga, Totok kepada detikJateng, Selasa (6/2/2024).
Dijelaskan Totok, selain itu lampu penerangan di pasar tersebut tidak ada bohlamnya. Padahal pedagang sudah membayar retribusi Rp 2.000 per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lampu penerangan juga pada nggak ada lampunya. Saya berharap pasar sebagai tempat umum dan fasilitas umum segera diperbaiki dan bisa digunakan sebagai mana mestinya, karena kalau nggak salah setiap pedagang juga dikenai retribusi pasar sebesar Rp 2.000," jelas Totok yang keluarganya juga berdagang di lokasi.
Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengatakan kondisi itu terjadi sudah lama. Untuk air bersih, pedagang mengambil ke musala seberang jalan.
"Pedagang ambil airnya ke musala seberang jalan. Padahal jalannya ramai truk kendaraan berat setiap hari," katanya kepada detikJateng.
Dikatakannya, di pasar tersebut ada sekitar 100-an pedagang. Tidak hanya air dan listrik, bak sampah juga tidak ada.
"Bak sampah juga tidak ada, dulu ada malah dibuat kios. Kita bayarkan retribusi Rp 4.000 untuk kios, belum bulanan, sudah lapor lurah pasar tidak ada tindakan," imbuhnya.
detikJateng yang mengecek ke lokasi mendapatkan tidak ada air di toilet dan ditempel kertas bertulis air habis di dinding. Bak sampah juga tidak ada dan sampah dikumpulkan di depan pasar pojok selatan.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Pemkab Klaten, Anang Widjatmoko mengatakan sudah berkoordinasi dengan lurah pasar. Anang mengatakan permasalahan yang dikeluhkan di pasar itu akan segera ditindaklanjuti.
"Kemarin Lurah Pasar sudah kami panggil agar segera menindaklanjuti. Nanti kita cek lagi," kata Anang saat dimintai konfirmasi detikJateng.
(rih/dil)