PT KAI Daop 6 Yogyakarta menerapkan pola operasi kereta api (KA) memutar imbas kecelakaan kereta di Cicalengka, Bandung. Akibatnya perjalanan kereta bertambah 1-2 jam dari waktu normal.
Diketahui, kecelakaan terjadi antara kereta Turangga (KA 65A) relasi dari Stasiun Surabaya Gubeng-Bandung dengan KA Commuter Line Bandung Raya (KA 350) relasi dari Stasiun Padalarang-Cicalengka di petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka, tepatnya di KM 181+700, Kabupaten Bandung. Sebanyak tiga orang dilaporkan tewas.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro menerangkan pola operasi KA memutar bakal diterapkan khususnya bagi kereta tujuan Bandung. PT KAI juga menerapkan sistem pengalihan menggunakan moda transportasi lain, yakni bus dari Stasiun Kroya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari arah Kroya nanti memutar menuju arah Purwokerto, Cirebon, Cikampek, hingga Bandung," kata Kris saat dihubungi awak media, Jumat (5/1/2024).
Kris menjelaskan kereta api yang menggunakan rute tersebut yakni Lodaya, Lodaya Tambahan, Argo Wilis dan Pasundan. Kereta-kereta tersebut adalah kereta yang melewati wilayah Daop 6.
"Untuk jadwal tetap karena dari Stasiun Yogyakarta tidak mengalami kelambatan," jelasnya.
Namun demikian, Kris memastikan adanya selisih waktu tempuh sekitar 1-2 jam karena operasi memutar tersebut. Pola tersebut akan akan diberhentikan secara bertahap tergantung pada kondisi evakuasi.
"Pola memutar itu menambah waktu kelambatan kurang lebih 1-2 jam," pungkasnya.
Lebih lanjut, berdasarkan pantauan detikJateng, Stasiun Solo Balapan tampak tidak terpengaruh insiden tabrakan KA Turangga dengan Commuter Line Bandung Raya itu. Berdasarkan pantauan Jumat pukul 11.00 WIB, tidak terlihat adanya penumpang penumpang.
(apu/rih)