Petani Banyumas Sambat ke Mentan Susah Cari Solar Bersubsidi

Petani Banyumas Sambat ke Mentan Susah Cari Solar Bersubsidi

Anang Firmansyah - detikJateng
Rabu, 03 Jan 2024 18:11 WIB
Mentan Amran Sulaiman berbincang dengan petani di Banyumas, Rabu (3/1/2023).
Mentan Amran Sulaiman berbincang dengan petani di Banyumas, Rabu (3/1/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Petani di Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas sempat berdialog dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir untuk meninjau tanam padi di lokasi setempat.

Dalam dialognya petani curhat soal sulitnya permasalahan pupuk dan mendapatkan solar bersubsidi untuk pengoperasian traktor. Padahal ini termasuk kebutuhan penting selain pupuk bersubsidi.

"Beli solar harus ke desa, kantor PPL, terus kecamatan baru kabupaten, kabupaten baru ke Pom. Itu saja didata dahulu di kantor bikin barcode. Bagaimana coba?," kata Sartono pemilik lahan pertanian Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sartono menjelaskan regulasi untuk membeli solar subsidi saat ini sangat sulit. Terlebih jumlahnya dibatasi. Dan itu tidak cukup memenuhi kebutuhan petani.

"Itu belinya jatahnya 1 hari 10 liter. Lah kita punya traktor 1 paling pakainya 3 hari sekali belinya 10 liter, itu susahnya kaya gimana," terangnya.

ADVERTISEMENT

Selain keluhkan masalah tersebut, Sartono juga sambat jika harga gabah pada saat panen raya terjun bebas. Hal itu membuat petani makin sengsara.

"Terus juga harga panen, nanti bisa disesuaikan dari pihak Bulog. Masalahnya kalau lagi musim kaya gini petani sini harga beli beras mahal sekali. Giliran nanti panen kita jual itu murah sekali. Tapi itu sudah mau diselesaikan," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengaku akan menyelesaikan secepatnya. Pihaknya akan menyurati Kementerian ESDM agar petani bisa mudah mendapatkan solar bersubsidi.

"Solar itu nanti kita menyurat ke Menteri ESDM supaya menyingkat dan disederhanakan. Kalau kita bela petani kita itu membela negara. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara," ungkapnya.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads