Jokowi Cek Tanam Padi di Banyumas, Pastikan Stok Pupuk untuk Petani

Jokowi Cek Tanam Padi di Banyumas, Pastikan Stok Pupuk untuk Petani

Anang Firmansyah - detikJateng
Rabu, 03 Jan 2024 16:55 WIB
Presiden Jokowi didampingi Mentan meninjau proses penanaman padi di Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Rabu (3/1/2024).
Foto: Presiden Jokowi didampingi Mentan meninjau proses penanaman padi di Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Rabu (3/1/2024). (Anang Firmansyah/detikJateng)
Banyumas -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan hadir untuk meninjau penanaman padi di Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi hadir didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Pantauan detikJateng, Jokowi tiba di lokasi pukul 09.49 WIB. Begitu turun dari kendaraan dinasnya ia langsung menghampiri petani yang sedang menanam.

Ia kemudian berjalan menuju gubuk di pematang sawah dan berdialog dengan sejumlah petani yang sudah menunggu. Sekitar 10 menit berdialog, Kepala Negara kemudian meninggalkan gubuk tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui usai dialog, Jokowi menjelaskan kunjungannya kali ini untuk memastikan masa tanam padi di Kabupaten Banyumas berjalan lancar di awal tahun.

"Saya ingin memastikan bahwa di awal Januari mulai menanam semuanya karena hujan sudah turun. Kebutuhan air sudah mencukupi dari hujan sehingga tanam," kata Jokowi saat doorstop dengan wartawan di lokasi, Rabu (3/1/2024).

ADVERTISEMENT

Dirinya menyebut petani sudah mulai menanam padi sejak bulan Desember kemarin atau saat memasuki musim hujan. Pada periode awal tahun ini akan dilakukan 3 kali masa tanam.

"Di Desember kita tanam 1,4 juta. Di Januari 1,7 juta hektar. Kemudian di Februari 1,4 juta hektar. Sehingga Kita harapkan ada peningkatan produksi beras kita di masa panen bulan Maret-April yang akan datang," terangnya.

Ia mengaku mendapatkan curhatan petani kesulitan pupuk di lokasi ini. Namun ia menegaskan hal ini tidak akan terjadi lagi karena sudah mempermudah regulasi penyaluran pupuk bersubsidi.

"Urusan petani pasti pupuk. Tapi kemarin sudah sampaikan sekarang pembelian pupuk tidak perlu harus pakai kartu tani, bisa pakai KTP. Dan juga sudah dipersiapkan masa panen ini 1,7 ton pupuk dari Pupuk Indonesia. Saya kira itu mencukupi dan kita harapkan keluhan untuk pupuk tidak ada lagi," jelasnya.

Kemudian ia juga kembali menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan dana tambahan subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun. Dalam hal ini ia sudah menginstruksikan Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian.

"Kemudian subsidi pupuk saya sudah meminta ke Menteri Keuangan dan Pertanian untuk mengajukan dana tambahan subsidi sebesar kurang lebih Rp 14 triliun," ujarnya.

Jokowi juga menyadari selama ini mendapat laporan adanya penyalahgunaan distribusi pupuk di tingkat distributor dan pedagang. Oleh sebab itu pemerintah akan mengawasi dengan cermat sehingga pupuk bersubsidi bisa didistribusikan dengan baik.

"Itu yang harus dikontrol terus. Distributor, pengecer dikontrol jangan sampai pupuk bersubsidi dijual ke tempat yang bukan petani. Memang ada bocoran seperti itu tapi semuanya akan diawasi dan dikontrol," tegasnya.

Selain pupuk, Jokowi juga disambati oleh petani terkait pengairan di wilayah tersebut. Ia kemudian langsung menginstruksikan Menteri PUPR untuk menyelesaikan masalah ini.

"Tadi juga ada keluhan soal irigasi yang sudah sedimennya tinggi di bendungan. Nanti akan dikerjakan oleh menteri PUPR secepatnya," pungkasnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads