Pasar Mebel Mojo Tak Kunjung Dibuka Meski Sudah Rampung, Ini Penyebabnya

Pasar Mebel Mojo Tak Kunjung Dibuka Meski Sudah Rampung, Ini Penyebabnya

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 02 Jan 2024 18:31 WIB
Pasar Mebel Mojo masih belum diisi oleh pedagang, Selasa (2/1/2024).
Pasar Mebel Mojo masih belum diisi oleh pedagang, Selasa (2/1/2024). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Pembangunan Pasar Mebel yang terletak di Jalan Mojo, Jebres, Kota Solo, diklaim sudah rampung sejak akhir November 2023. Akan tetapi, hingga sekarang belum tampak ada aktivitas perdagangan di pasar tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan para pedagang masih harus mengurus Surat Hak Penempatan (SHP) untuk balik nama sebelum akhirnya bisa menempati pasar yang baru.

"Pedagang yang luasannya tambah dan balik nama itu kan perlu biaya, akhirnya kemarin biayanya saya fasilitasi untuk melakukan pinjaman ke Bank Solo dengan kredit melati. Karena mereka menyampaikan beberapa tahun di pasar darurat ini penghasilannya hanya cukup untuk keseharian," kata Heru saat dihubungi detikJateng, Selasa (2/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan Heru, operasionsl Pasar Mebel Mojo nantinya dilakukan saat seluruh SHP para pedagang sudah bisa terbit. Ia memperkirakan pada bulan Januari 2024 ini Pasar Mebel Darurat yang terletak di Setabelan, Kecamatan Banjarsari, sudah bisa pindah ke Pasar Mebel Mojo yang baru.

"Diperkirakan awal-awal Januari sudah kami lakukan untuk segera pindah ke pasar. Karena kami sepakat kalau pindah ya bareng-bareng, terkait dengan teman-teman yang belum selesai administrasinya ya kita harus adil, artinya mempunyai mempunyai jiwa korsa yang solid. Kalau belum ya belum semua," tutur Heru.

ADVERTISEMENT

Ia pun meminta para pedagang agar bisa bersabar menunggu tanggal pasti operasional Pasar Mebel. Salah satu pedagang Pasar Mebel, Ani (45) mengaku berharap agar Disdag bisa segera memberikan kepastian terkait kepindahan mereka.

"Kita cuma menunggu dari dinas saja, kalau balik nama sudah semua, sudah lama awal-awal Desember selesai. Cuma sebagian kecil, yang masih pinjam (uang), yang lainnya cash," tuturnya.

Meski sebelumnya sempat keberatan dengan perpindahan dari Pasar Mebel Darurat yang sudah ditempatinya selama hampir 2 tahun itu ke Pasar Mebel yang baru, Ani mengaku siap jika sudah diharuskan pindah.

"Namanya saja pedagang ya nurut. Semoga pasarnya ramai, sama saja nanti juga babat alas lagi di sana, jadi harapannya semoga lancar saja, pedagang sejahtera," ujarnya.

Sementara pedagang lain yang tidak ingin disebutkan identitasnya, justru berharap pedagang bisa pindah setelah gelaran Pemilu 2024. Lantaran ia merasa sudah lebih nyaman berada di Pasar Mebel Darurat yang dinilai lebih strategis karena berlokasi di tengah kota.

"Saya sih malah maunya nanti-nanti saja, soalnya ini kan di kota, dekat SMA, pelanggan juga sudah pada tahunya di sini. Besok kan Februari Pemilu, ya habis itu saja," ujarnya.

Ia juga berharap dengan pindahnya Pasar Mebel Darurat ke Pasar Mebel Mojo, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga bisa lebih memerhatikan para pedagang di Pasar Mebel.

"Mesakke (kasihan) Pasar Mebel itu, di tempat yang dulu (Pasar Mebel Gilingan) terus pindah sini, 2 tahun di sini kita kan istilahnya turun (penghasilannya), terus pindah lagi," terangnya.




(aku/ams)


Hide Ads