Dinas Perhubungan Kota Solo meremajakan puluhan angkutan pengumpan atau feeder Batik Solo Trans. Diharapkan hal itu bisa menaikkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad mengatakan, sebanyak 42 armada baru feeder sudah resmi beroperasional sejak 1 Januari 2024.
"Ada 3 koridor, itu jumlah total feedernya 42 yang diremajakan. Koridor 7 rutenya Pasar Klewer-Ngipang, Koridor 9 Semanggi-Mojosongo, Koridor 12 Pasar Klewer-Gentan," kata Taufiq saat dihubungi detikJateng, Selasa (2/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk armada baru ini, mereka memilih menggunakan kendaraan jenis Luxio. Adapun angkutan feeder yang lama menggunakan kendaraan jenis Carry.
Taufiq menjelaskan jenis kendaraan yang digunakan saat ini memiliki kapasitas penumpang yang lebih besar dan menggunakan pintu model geser yang memudahkan penumpang.
Dia juga mengatakan bahwa peremajaan angkutan feeder ini dilakukan untuk meningkatkan animo masyarakat menggunakan angkutan umum yang sempat menurun.
"Kalau dulu itu pernah sehari 6.000 tapi terus turun jadi sekitar 4.500-5.000 penumpang per hari. Nah itu harapannya dengan berganti armada baru, okupansinya bisa meningkat lagi. Masyarakat bisa mau beralih menggunakan angkutan umum," harapnya.
Sama seperti BST maupun feeder yang lama, feeder yang baru ini juga hanya menarik tarif Rp 3.700 bagi masyarakat umum, dan Rp 2.000 untuk lansia, pelajar, serta penyandang disabilitas.
Menurut salah satu penumpang, Yati (40), tarif tersebut terbilang sangat murah jika melihat dari fasilitas yang ditawarkannya.
"Yang ini soalnya lebih enak, lebih nyaman, ning (cuma) buka pintunya kadang lali (lupa) aku. Kadang bingung membukanya," tutur Yati kepada detikJateng.
Yati yang baru saja menaiki feeder dari Pasar Nusukan menuju Pasar Klewer itu juga mengapresiasi Pemkot Solo yang sudah memberikan pelayanan lebih baik berupa feeder baru yang lebih nyaman.
(ahr/rih)