Warga di beberapa desa di Kabupaten Klaten mendatangi kantor kecamatan dan rumah anggota DPRD Klaten. Warga meminta kejelasan soal dana aspirasi APBD Klaten 2023 yang tak kunjung cair.
"Saya ke sini bersama anggota DPRD Pak Ndut untuk mempertanyakan kenapa dana aspirasi di-pending. Kami ingin bertemu dengan Bu Camat," kata ketua RT 21 Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Raden Sujana kepada detikJateng di kantor Kecamatan Ngawen, Selasa (5/12/2023) siang.
Raden mengatakan, selaku masyarakat dirinya berharap agar dana bantuan itu lekas dicairkan. Sebab, saat ini pengecoran jalan masih menggunakan dana talangan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'"Ya tetap jalan sementara (pengecoran jalannya), tapi belum semuanya. Kalau ada masalah tolong selesaikan internal, tapi jangan korbankan masyarakat," ujar Raden.
Anggota DPRD Klaten dari Fraksi PDIP, Widodo Gendut menyatakan dirinya ke kantor Kecamatan Ngawen untuk mendampingi masyarakat.
"Sebenarnya ini tadi tiap RW mau ke sini 5-10 orang, tapi ini perwakilan dulu. Bantuan aspirasi lewat saya di Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, sekitar Rp 400 juta," kata Widodo kepada detikJateng.
Menurut Widodo, jika dana bantuan itu sudah masuk di APBD, maka sudah menjadi Perda.
"Kalau di-pending kan jelas melanggar Perda, mestinya yang menyuruh (menunda) itu paham, terlepas suka dan tidak suka, ini duit negara," ucap Widodo.
Widodo menambahkan, kejadian ini bisa merugikan partainya. "Ini bisa merugikan partai, merugikan PDIP Perjuangan. Setelah kejadian ini ada informasi partai lain mulai ke RT RW," imbuh Widodo.
Sementara itu Camat Ngawen, Ana Fajriah Hidayati menyatakan perihal dana aspirasi sudah disampaikan kepada warga dan anggota DPRD. Dirinya enggan berkomentar lebih jauh.
"Sudah saya sampaikan, itu saja maaf," kata Ana saat ditemui detikJateng di kantornya.
Terpisah, anggota DPRD Klaten dari Fraksi PDIP, Fakhruddin Ali Ahmad juga menyatakan hari ini ada sekitar 15 orang warga RT dan RW datang ke rumahnya. Warga dari Kecamatan Pedan itu juga menanyakan soal bantuan dari dana aspirasi.
"Ini warga dari Kecamatan Pedan terkait bantuan aspirasi. Ini aspirasi menjadi kegelisahan penerima manfaat, warga bertanya ke saya langkah bagaimana, cair atau tidak karena di desa sudah sosialisasi dan sudah disiapkan pelaksanaannya,'' kata Fakhrudin kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, mengaku resah karena dana aspirasi atau bantuan keuangan APBD 2023 tidak cair. Pencairannya mendadak ditunda, padahal warga terlanjur membeli material dengan dana talangan untuk pembangunan jalan.
"Hari Minggu besok itu gotong-royong karena material sudah datang. Tetapi kemarin sore, Pak Lurah (Kades) dipanggil ke Kecamatan, intinya bantuan aspirasi dari Pak Widodo Gendut (anggota DPRD Klaten) untuk Desa Mayungan dipending," ungkap Ketua RT 21, Raden Sujana, kepada detikJateng di lokasi, Jumat (1/12).
Selain di Kecamatan Ngawen, warga di Kecamatan Pedan juga kebingungan. Dana yang diharapkan untuk pembangunan gedung Desa Bendo dan pengadaan sound sistem tidak jelas kapan pencairannya meskipun sudah akhir tahun.
Tanggapan Pemkab Klaten
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Jajang Prihono menyatakan tidak ada penundaan soal pencairan dana aspirasi.
"Nggak ada, pending apa to Mas? Dilengkapi saja apa mungkin ada yang kurang (berkasnya)," kata Jajang saat ditanya detikJateng di sela peresmian Pasar Gedhe Klaten, Senin (4/12) siang.
Menurut Jajang, karena sudah dialokasikan di APBD, maka bantuan tinggal menunggu proses saja.
"Kalau tidak ada koreksi atau evaluasi ya tidak (tertunda). Kan banyak yang begitu (belum lengkap) kalau sudah ya cair, biasanya yang begitu (tertunda) itu ada koreksi," jelas Jajang.
Adapun Camat Pedan, Marjono saat dimintai konfirmasi detikJateng menyatakan ajuan pencairan di wilayahnya sudah dilakukan. Pencairan tinggal menunggu dari kabupaten.
"Sudah kita ajukan ke kabupaten, tinggal menunggu cair," ungkap Marjono.
(dil/dil)