Tanah subur dan iklim yang mendukung menjadikan Jawa Tengah menjadi salah satu pusat penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Terdapat lima daerah penghasil tembakau di Jateng yang memiliki kualitas dan cita rasa yang baik.
Tembakau merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar bagi Indonesia. Dikutip dari laman kemenperin.go.id, industri tembakau merupakan industri hasil pertanian yang dapat memberi kontribusi pendapatan terbesar kepada negara melalui cukai dan pajak.
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara penghasil tembakau terbesar keenam setelah China, Brazil, India, Amerika Serikat dan Malawi. Salah satu provinsi di Indonesia yang berperan besar dalam produksi tembakau adalah Jawa Tengah. Termasuk Boyolali, berikut lima daerah penghasil tembakau di Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Daerah Penghasil Tembakau di Jawa Tengah
1. Temanggung
Temanggung merupakan daerah penghasil tembakau terbesar di Jawa Tengah. Daerah yang memiliki julukan Kota Tembakau ini memiliki cita rasa khas dan kualitas yang tidak dapat diragukan lagi. Budidayanya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Tembakau di Temanggung biasanya digunakan sebagai bahan baku rokok. Banyak perusahaan penghasil rokok yang mengaku membeli tembakau di Temanggung. Tempatnya berada di dataran tinggi yang membentang terletak dari lereng Gunung Sumbing hingga Gunung Sindoro, menjadikan Temanggung sebagai surganya tembakau.
Beberapa jenis tembakau yang diproduksi di Temanggung, yakni tembakau lamuk, tembakau lamsi, tembakau pakis, tembakau toalo, tembakau tionggang, tembakau sumbing, dan tembakau kidulan.
2. Rembang
Daerah penghasil tembakau di Jawa Tengah yang tak kalah eksis ialah Rembang. Kabupaten ini dikenal dengan kondisi tanah yang subur, ideal untuk pertumbuhan tembakau yang berkualitas. Para petani di sana mengandalkan pengetahuan turun-temurun dalam budidaya tembakau, dari pemilihan benih hingga proses pengeringan daun tembakau yang teliti.
Ditanam di lahan seluas 5.586,93 hektar, tembakau Rembang pada 2022 berhasil memproduksi 9.942,50 ton dan menjadikan Rembang masuk dalam daerah penghasil tembakau terbesar di Jawa Tengah.
Pada 2022, tembakau di Rembang berhasil meraih juara di Soropadan Agro Festival, yakni ajang produksi pertanian di Jawa Tengah. Rembang berhasil meraih juara sebagai pemilik cita rasa tembakau kategori lembutan sawah.
3. Magelang
Daerah yang diapit oleh gunung dan bukit ini menjadikan Magelang masuk dalam daerah penghasil tembakau yang berkualitas Jawa Tengah. Magelang mampu menghasilkan produksi tembakau hingga 3.801,31 ton pada saat pandemi COVID-19. Hal tersebut membuktikan sektor industri tembakau di magelang mampu bertahan meski perekonomian sempat terpuruk akibat pandemi.
4. Grobogan
Dikenal sebagai salah satu pusat produksi tembakau terkemuka di Indonesia, aktivitas perkebunan tembakau telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Grobogan.
Para petani tembakau di wilayah ini menghasilkan berbagai jenis tembakau yang memiliki kualitas unggul. Selain menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk, tembakau juga menjadi bagian dari tradisi lokal dalam upacara adat dan acara keagamaan.
Pada 2018 lalu, tembakau di Grobogan menjadi tempat kunjungan Dipertan Gianyar Bali. Dipilihnya Grobogan sebagai tempat kunjungan karena hasil tembakau yang memuaskan. Di 2022 lalu, produksi tembakau di Grobogan mencapai 4.644,45 ton.
5. Boyolali
Boyolali menjadi daerah penghasil tembakau dengan produksi pada tahun 2022 meningkat hingga 4.823,81 ton. Tembakau di Boyolali sendiri dibudidayakan di beberapa daerah seperti Cepogo dan Selo.
Salah satu tembakau yang tengah hits di Boyolali ialah tembakau hitam Boyolali. Tembakau ini memiliki cita rasa yang khas dan unik, sehingga menghadirkan cita rasa tersendiri ketika menikmatinya.
Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya peserta program magang bersertifikat di detikcom.
(apu/ahr)